SOLOPOS.COM - Foto Perak Kotagede (JIBI/Harian Jogja/Antara )

Harianjogja.com, JOGJA—Sepi dari kunjungan wisatawan, dari 90% perajin perak di Kotagede Jogja, kini hanya 30%-40% perajin perak yang bertahan.

Wakil Ketua Asosiasi Perajin dan Pengusaha Kecil Mataram Jogja, Pandit Anggoro Triprasetyo mengatakan dibanding tahun 2007, transaksi penjualan dalam negeri dan luar negeri kerajinan perak di Kotagede saat ini sangat timpang. Menurut dia, situasi ini terjadi karena terjadi penurunan jumlah pengunjung (wisatawan) ke wilayah tersebut. Perajin pun menjadi tidak bergairah memproduksi kerajinan perak dan beralih profesi mata pencarian.

Promosi BRI Hadiahkan Mobil dan Logam Mulia kepada Pemenang Super AgenBRILink

“Dulu 90 persen di sini [Kotagede] perajin perak, tapi sekarang mungkin tinggal 30 persen-40 persen saja. Banyak yang meninggalkan profesinya, ada pula yang beralih dari perajin perak menjadi perajin tembaga atau kuningan,” katanya.

Pandit mengaku dirinya juga menjadi perajin yang terimbas merosotnya penjualan perak. Sebelumnya, dia memiliki tiga toko dengan enam karyawan di bagian toko dan delapan karyawan di bagian produksi. Saat ini Pandit hanya memiliki enam karyawan panggilan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya