SOLOPOS.COM - Ilustrasi aktivitas ekspor melalui pelabuhan (JIBI/Bisnis Indonesia/Andi Rambe)

Perdagangan Jatim kini disasarkan ke pasar dalam negeri.

Madiunpos.com, SURABAYA — Pemerintah Provinsi Jawa Timur bakal meningkatkan dan memperkuat perdagangan dalam negeri.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengatakan jika ingin bertarung di pasar luar negeri maka harus memenangkan dulu perdagangan lokal. “Jika di pasar lokal saja sudah kalah mana mungkin menang di pasar luar negeri,” ujarnya saat menjadi Inspektur Upacara Hari Jadi Ke 70 Provinsi Jawa Timur 2015 di Grahadi, Surabaya, Senin (12/10) seperti dikutip bisnis melalui website resmi Pemprov.

Dia mengklaim, kondisi perdagangan di Jawa Timur dalam kompetisinya dengan Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali dan provinsi lainya di Indonesia sangatlah bagus. Oleh karena itu, kemungkinan besar pasar ekspor luar negeri di Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) seperti di Johor Malaysia, Vietnam dan Kamboja  akan seirama.

“Lebih dari 7000 produk UKM dan UMKM Jawa Timur sudah mendahului bersaing dan bertarung di pasar ekspor ASEAN,” ujarnya.

Defisit
Mengutip data Produk Domestik Regional bruto Pemprov Jatim,  nilai ekspor Jatim pada semester I/2015 mencapai Rp126,79 triliun. Sedangkan impornya Rp Rp162,49 triliun sehingga nilai net ekspor perdagangan luar negeri defisit Rp 35,70 triliun.

Kendati demikian, perdagangan dalam negeri antarprovinsi Jawa Timur pada semester I/2015 mencapai Rp230,55 triliun sementara impor antardaerah antar provinsi hanya Rp173,96 triliun.

Hal ini menyebabkan nilai net ekspor perdagangan antardaerah antar provinsi Jawa Timur surplus Rp56,59 triliun.

“Secara garis besar, neraca perdagangan Jawa Timur pada semester I/2015 surplus Rp 20,89 triliun,” terangnya.

TPID Terbaik
Dia memaparkan kinerja industri perdagangan dan investasi dalam negeri juga mendukung kinerja pertumbuhan ekonomi Jawa Timur. Kondisi ini, lanjut dia,  didukung oleh perkembangan inflasi yang terkendali optimal pada Agustus 2015 sebesar 0,36%.

“Pengendalian inflasi cukup baik dengan adanya Tim Penngendali Inflasi Daerah [TPID] Jawa Timur tersebut pada 2014 Jawa Timur mendapat apresiasi dari Presiden RI sebagai TPID terbaik se-Indonesia.”

Soekarwo menambahkan kondisi makro ekonomi global saat ini sedang kurang menggembirakan, dampaknya pelambatan ekonomi hampir terjadi di semua kawasan termasuk Indonesia. Ekonomi nasional pada semester I-2015 tumbuh melambat hanya 4,7% (c to c) sedangkan Jawa Timur pada periode yang sama tumbuh lebih cepat sebesar 5,22% dibandingkan nasional.

Dominan Pengolahan
Pertumbuhan tersebut didominasi industri pengolahan 29,45%, perdagangann besar, reparasi sepeda motor dan mobil 17,44% dan pertanian, kehutanan dan perikanan tumbuh 14,67%.

Dari data empirik tersebut, pihaknya beserta jajaran pejabat Pemprov terus mengembangkan potensi-potensi dalam negeri, agar mampu bersaing di ajang MEA yang sudah di depan mata.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya