SOLOPOS.COM - ilustrasi (Dok/JIBI)

Harianjogja.com, BANTUL- Bupati Bantul Sri Surya Widati menduga menduga gaji besar dapat memicu perubahan pola pikir dan gaya hidup PNS. Dampak tidak langsungnya, setiap bulan ada permohonan PNS di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul yang mengajukan cerai.

“Dan ini sebenarnya godaan bagi PNS itu sendiri. Mentang gaji tambah lalu mau kawin lagi. Saya sangat prihatin ini sampai saya berpesan pada haji setibanya dari tanah suci kemarin ikut menyikapi. Minimal kalau ada PNS konsultasi perceraian arahkan bukan jalan cerai,” ungkapnya, Jumat (8/11/2013).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Secara persis bupati mengaku tidah hafal jumlah PNS mengajukan izin cerai setiap bulannya. Namun bupati menilai ada kenaikan dibanding tiga tahun sebelumnya.

Sebelumnya, istri mantan Bupati Bantul, Idham Samawi ini mengaku gerah karena sering menemukan PNS mengajukan izin menceraikan pasangan hidupnya. Diakui bupati sejak adanya tunjangan sertifikasi perceraian di kalangan PNS cenderung meningkat.

“Saya prihatin untuk hal ini. Kenapa musti bupati juga yang harus memutuskan nasib perceraian PNS,” katanya.

Sri Suryawidati mengaku tiap bulan hampir menemukan surat pengajuan perceraian PNS. Ia pun terpaksa menunda-nunda pemberian tanda tangan rekomendasi sebagai persetujuan pengajuan perceraian tersebut dengan alasan bukan mempersulit surat izin, melainkan agar waktu pengurusan lebih panjang.

“Harapan saya dengan waktu lebih panjang menunggu saya tanda tangan ada upaya perbaikan diri keduanya dan tak jadi cerai,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya