SOLOPOS.COM - Ketua Lembaga Pengembangan Publikasi Ilmiah dan Buku Ajar (LPPI) UMS, Agus Ulinuha (tengah) dalam jumpa pers pelaksanaan ISETH 2022 di Gedung Siti Walidah UMS, Jumat (2/12/2202). (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, SUKOHARJO – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) akan menyelenggarakan International Summit on Science, Technology, and Humanity (ISETH) pada Senin-Selasa (5-6/12/2022) mendatang.

ISETH 2022 mengangkat tema Academic Improvement for Recovery Acceleration untuk percepatan penyembuhan pascapandemi. Ketua Lembaga Pengembangan Publikasi Ilmiah dan Buku Ajar (LPPI) UMS, Agus Ulinuha, menyampaikan maksud dari tema yang diangkatnya tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Sebenarnya setelah Covid yang dibutuhkan adalah bagaimana pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat. Untuk keperluan itu, banyak negara perlu membangun dari semua sisi, dan dari sisi keilmuan atau akademik itu ada kontribusinya. Akademisi dan peneliti diharapkan ikut menyampaikan gagasannya dari background keilmuan masing-masing,” ungkap Agus Ulinuha, Jumat, (2/12/2022) dalam jumpa pers.

ISETH 2022 menjadi konferensi ke delapan yang diselenggarakan oleh UMS. Pada tahun sebelumnya, UMS tetap konsisten menyelenggarakan agenda tersebut secara daring mengingat masih dalam situasi pandemi Covid-19. Sementara pada penyelenggaraan ISETH 2022 kegiatan dilakukan secara hybrid yakni perpaduan daring dan luring.

Pembukaan ISETH akan digelar di Auditorium Mohamad Djazman UMS, Senin (5/12/2022). Pembukaan itu menghadirkan tiga keynote speakers dari Chiha University Japan, Naokhali Science and Technology University Bangladesh dan Universitas Sebelas Maret.

Baca Juga: Raup Laba Rp11,1 Miliar, Aset PT Widodo Makmur Perkasa Tbk Tumbuh 7 Persen

Kegiatan ISETH ke 8 ini telah berlangsung sejak bulan September 2022. Dalam tenggang waktu itu digunakan sebagai langkah awal pengumpulan artikel hingga penelaahan. Makalah yang terkumpul dalam konferensi ini didominasi dari mahasiswa UMS dari berbagai jenjang studi, sebanyak 701 paper dari total 971 paper.

Namun Agus Ullinuha mengatakan jumlah tersebut masih kurang jika dibandingkan dengan total mahasiswa yang sedang fokus mengerjakan skripsi. “Setiap tahunnya UMS meluluskan 5.000 mahasiswa jadi kalau jumlah itu terbilang masih sedikit dibandingkan dengan total mahasiswa yang sedang mengambil skripsi,” ungkap Agus.

Bagi mahasiswa yang menjadi pemakalah dalam konferensi ISETH menurutnya akan dibebaskan dari ujian skripsi dan otomatis mendapatkan nilai ujian A. Mengingat standar makalah yang berhasil masuk presentasi setara dengan kelas internasional.

Baca Juga: Kembangkan Kebudayaan, ISI Solo dan Pura Mangkunegaran Sepakat Berkolaborasi

“Mahasiswa yang berhasil untuk presentasi pada level tertentu dapat digunakan untuk menggantikan ujian pendadaran,” kata Ketua LPPI UMS itu. Sementara Agus menyebut konferensi bertujuan mempertemukan para peneliti guna menyampaikan hasil kajian yang telah mereka lakukan sekaligus untuk mempererat kolaborasi dan hubungan antara para peneliti untuk tetap melakukan publikasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya