SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Harianjogja.com, KULONPROGO – Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), minta pemerintah kabupaten setempat membuat rencana pembangunan infrastruktur jalan membelah Bukit Menoreh guna mempercepat pertumbuhan sektor wisata di wilayah utara.

Ketua DPRD Kabupaten Kulon Progo Ponimin Budi Hartono di Kulonprogo, Minggu (6/7/2014) mengatakan pemkab harus perlu membangun jalan lingkar dari Clereng (Pengasih) – Girimulyo – Samigaluh – Kalibawang sebagai jalur wisata.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Masyarakat di wilayah utara atau Perbukitan Menoreh Kulonprogo membutuhkan jalan sebagai jalur wisata, sekaligus mempermudah infrastruktur bagi masyarakat dalam mengakses informasi dari pusat pemerintahan di Wates,” kata Ponimin menyikapi rencana Pemkab Kulonprogo mengubah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2011-2016.

Ia mengatakan wilayah utara memiliki potensi turisme mulai wisata alam hingga yang bersifat religi. Untuk itu, pada perubahan RPJMD harus direncanakan tata ruang dan rencana detail teknis pembangunan jalur lingkar wisata Perbukitan Menoreh.

“Kita ketahui, di Girimulyo dan Kalibawang sedang dibangun embung yang mengairi puluhan hektare tanaman buah-buahan dan kawasan wisata religi. Di Samigaluh ada wisata alam di Puncak Suroloyo dan kebun teh. Potensi wisata ini belum dikelola secara maksimal karena terkendala infrastruktur jalan. Untuk itu, Bukit Menoreh perlu dibedah,” katanya.

Untuk mempercepat realisasi tersebut, menurut Ponimin, Pemkab Kulonprogo harus menangkap peluang penggunaan “dana keistimewaan” DIY.

“Pemkab harus menangkap peluang adanya dana keistimewaan ini untuk mengembangkan sektor wisata di Bukit Menoreh yang sangat potensial meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata dia.

Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan (Dispertan) Kabupaten Kulonprogo Bambang Tri Budi mengatakan pihaknya bersama donatur telah membuat embung di Banjaroya Kecamatan Kalibawang dan embung di Ngesong Kecamatan Girimulyo.

“Pembangunan embung ini menggunakan konsep memanfaatkan air hujan melalui metode panen air hujan. Setiap embung, sedikitnya mengairi lahan perkebunan seluas 20 hektare,” katanya.

Ia mengatakan embung di Ngesong Kecamatan Girimulyo untuk mengairi kawasan tanaman durian dan kelengkeng seluas 20 hektare.

“Wilayah Perbukitan Menoreh itu semua hampir lahan marginal. Kemudian, kami gagas dengan membangun embung supaya air hujan dapat dimanfaatkan sepanjang tahun mengairi lahan marginal tersebut,” kata Bambang.

Bambang mengatakan pembangunan embung juga diikuti dengan pengembangan sentra tanaman dengan harapan mampu meningkatkan pendapatan masyarakat.

“Kami bersama masyarakat membangun kawasan wisata hortikultura dengan berbasis agrowisata,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya