SOLOPOS.COM - Sejumlah Anak Buah Kapal (ABK) warga negara Myanmar, Laos, dan Kamboja yang bekerja di PT. PBR Benjina tiba di PPN Tual, Maluku, Sabtu (4/4/2015). Sebanyak 323 ABK diangkut menuju ke Tual dengan pengawalan KRI Pulau Rengat dan Kapal Pengawas Hiu Macan 004 sambil menunggu proses pemulangan oleh pihak Imigrasi. (JIBI/Solopos/Antara/Humas Kementerian Kelautan Perikanan)

Perbudakan Benjina terus diselidiki Polri. Kini polisi mengungkap model perekrutan ABK di Benjina.

Solopos.com, JAKARTA – Polri berhasil mengungkap modus praktik perbudakan yang melibatkan PT Pusaka Benjina Resources (PBR) di Benjina, Kepulauan Aru, Maluku.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Unit Perdagangan Manusia Bareskrim Polri Ajun Komisaris Besar Polisi Ari Darmanto mengungkapkan pelaku merekrut para anak buah kapal berkewarganegaraan Myanmar. Setelah direkrut, selanjutnya para ABK dibawa ke Thailand.

“Di Thailand, dibuatkan dokumen palsu yaitu seaman book [buku pelaut], kemudian diangkut masuk ke wilayah Indonesia oleh nakhoda kapal,” kata dia dalam keterangan tertulis, Selasa (12/5/2015).

Sesampainya di Indonesia, para ABK warga negara Myanmar itu dipekerjakan dengan waktu kerja berlebih serta menerima gaji yang tidak jelas besarannya.

Kemudian, bagi ABK yang dinilai malas bekerja, ketinggalan kapal, melarikan diri, dan lain-lain akan dimasukkan ke dalam ruang penahanan milik PT PBR.

Sebelumnya dilaporkan, wilayah Benjina mendapat sorotan dunia setelah diketahui menjadi tempat perbudakan ABK asal Myanmar. Perbudakan diduga dilakukan oleh kapal eks asing Thailand yang beroperasi di Indonesia, milik PT PBR.

Pada perkembangan berikutnya, kapal juga diduga memiliki permasalahan dokumen terkait Surat Izin Penangkapan. Selain itu saat mencari ikan, kapal diketahui menggunakan alat tangkap trawl yang dilarang oleh pemerintah Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya