SOLOPOS.COM - ilustrasi quick count (Google img)

Solopos.com, JAKARTA--3 Lembaga survei penyelenggara quick count pilpres 9 Juli lalu membuka biaya surveinya. Ketiganya mengaku tidak ada pembiayaan dari salah satu pasangan calon ataupun timses.

Seperti dilansir detikcom, ketiga lembaga yang membuka biayanya adalah LSI Network besutan Denny JA, Puskaptis dan IRC. Dari ketiganya, dana yang paling besar adalah IRC.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Dana kami Rp 2,5 miliar dibiayai RCTI, MNC TV dan Global TV,” kata Ketua Peneliti IRC, Yunita Mandala di Warung Daun, Jl Cikini Raya, Jakarta Pusat, Sabtu (12/7/2014).

Ekspedisi Mudik 2024

Meski demikian, Yunita mengaku hasil quick count lembaganya kredibel. Ia memastikan, pembiayaan dari MNC Group yang selama ini mendukung pasangan Prabowo-Hatta tidak mempengaruhi quick count yang ia selenggarakan.

“Kami tetap netral, bisa dijamin. Silakan diaudit,” katanya.

Sementara itu, LSI Denny JA mengaku menghabiskan dana sebesar Rp 1,2 miliar. Dana LSI jauh lebih sedikit dari IRC meskipun jumlah sampelnya lebih banyak, yaitu 2.000 TPS, sedangkan IRC hanya 1.800 TPS. LSI mengaku tidak dibiayai oleh pihak manapun.

“Itu dari dana kami sendiri,” kata peneliti LSI Aji Al-Faraby.

Sedangkan dana yang dihabiskan Puskaptis sebesar Rp 1-1,2 miliar. Namun jumlah sampel yang digunakan lebih sedikit, yaitu 1.250 TPS.

“Dana berasal dari kami pribadi. Hanya publikasi dibantu oleh tvOne,” ujar Direktur Eksekutif Puskaptis, Husain Yazid.

Husain juga menyanggah lembaganya tak kredibel. Menurutnya, quick count yang ia selenggarakan berdasarkan C1 yang sudah diplenokan di masing-masing TPS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya