SOLOPOS.COM - Nasabah Baitul Maal wat Tamwil (BMT) Sabilillah Slogohimo dan wartawan menunggu mediasi di Kantor Dinkop UKM Perindag Wonogiri, Selasa (28/2/2017). (Danur Lambang Pristiandaru/JIBI/Solopos)

Perbankan Wonogiri, nasabah BMT Sabilillah Slogohimo geram karena dana mereka tak bisa dicairkan.

Solopos.com, WONOGIRI — Sejumlah nasabah Baitul Maal wat Tamwil (BMT) Sabilillah Slogohimo geram lantaran dana deposito mereka tidak bisa dicairkan. Total dana yang dihimpun dari 240 nasabah tersebut mencapai Rp6,8 miliar.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Ketua Tim Likuiditas BMT Sabilillah Slogohimo, Soeparno, melalui salah satu anggota Tim Likuiditas BMT Sabilillah Slogohimo, Kun Prastowo, mendapat laporan dari 240 nasabah BMT Sabilillah Slogohimo yang tidak bisa mencairkan deposito. Tim Likuiditas BMT Sabilillah Slogohimo merupakan tim likuidasi yang dibentuk Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perindustrian dan Perdagangan (Dinkop UKM Perindag) Wonogiri dan Polres Wonogiri pada 23 Januari 2017.

Kun menambahkan mulanya ada salah satu nasabah yang ingin mencairkan depositonya pada November 2016. Karena dananya tidak bisa dicairkan, nasabah tersebut bercerita kepada nasabah lainnya. Karena panik, mereka berbondong-bondong menarik deposito mereka di kantor BMT Sabilillah Slogohimo.

Namun hasilnya nihil, BMT Sabilillah Slogohimo tidak bisa mencairkan deposito para nasabah dengan berbagai macam alasan. “Pada 23 Januari lalu, BMT Sabilillah Slogohimo menyatakan kolaps dengan nilai kerugian Rp16,9 miliar. Namun, kami tidak percaya karena ada sekitar 650 nasabah yang menyetorkan deposito dan tabungan ke sana,” kata Kun kepada wartawan di Kompleks Setda Wonogiri, Selasa (28/2/2017).

Kun memaparkan awalnya para nasabah mendepositokan uang ke BMT Sabillah Slogohimo karena tergiur tingginya bunga yang ditawarkan. “Bunga deposito dengan jangka waktu enam bulan sekitar 4%. Sedangkan bunga deposito berjangka satu tahun sebesar 5%. Semuanya kelipatan Rp10 juta,” sambungnya.

Terpisah, salah satu nasabah BMT Sabilillah Slogohimo, Untung Subandi, menuntut BMT Sabilillah Slogohimo mengembalikan depositonya senilai Rp580 juta. Untung tertarik mendepositokan uangnya BMT Sabilillah karena dibujuk Manager BMT Sabilillah Slogohimo, Sidik Pramono.

“Akhirnya saya depositokan uang saya. Mulanya Rp250 juta. Lalu saya tambah sedikit demi sedikit jadi Rp580 juta. Namun, saat saya mau mengambil uang itu, mereka selalu berbelit-belit,” kata dia.

Sementara itu, kuasa hukum BMT Sabilillah Slogohimo, Budi Sularyono, memaparkan kasus tersebut sudah ditangani tim dari Dinkop UKM Perindag Wonogiri, pengelola BMT, dan nasabah. “Saat ini masih dalam proses klarifikasi aset BMT, baik aset bergerak maupun tidak bergerak. Aset-aset di perbankan juga diklarifikasi,” ungkapnya.

Untuk sementara nilai aset yang terklarifikasi sekitar Rp3,5 miliar. Budi menyarankan agar BMT diaudit pihak ketiga agar tim kuasa hukum tidak dinilai subjektif. “Klien kami berkomitmen mengembalikan uang nasabah. Tapi, kami baru dua pekan koordinasi dengan mereka sehingga belum bisa memastikan kapan akan membayar. Sebenarnya dananya tidak ke mana-mana, sebagian besar ke anggota dalam bentuk jasa [simpan pinjam],” terangnya.

Di sisi lain, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Solo, Laksono Dwionggo, memaparkan OJK hanya mengawasi lembaga jasa keuangan sedangkan BMT berada di bawah Kementerian dan Dinkop UKM Perindag Wonogiri. Dia mengimbau masyarakat berhati-hati apabila ada perorangan, perusahaan, atau lembaga menjanjikan bunga atau imbal hasil tinggi.

“Teliti atau mintakan legalitas usaha. Tanyakan kepada yang bersangkutan bagaimana memutar atau menjalankan usahanya. Kita harus menggunakan akal sehat apakah usaha memutar uang tersebut sesuai hasil yang dijanjikan. Masyarakat jangan mudah tergiur janji-janji muluk dari perusahaan atau perorangan yang akan menghimpun dana,” paparnya.

Sementara Kabid Koperasi dan UKM Dinkop UKM Perindag Wonogiri, Dwi Sudarsono, tidak berada di tempat saat wartawan menyambangi Kantor Dinkop UKM Perindag Wonogiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya