SOLOPOS.COM - Ilustrasi (foto: Googling/pdk.or.id)

Harianjogja.com, JOGJA-Meski pergerakan bisnis perbankan syariah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) awal tahun ini melambat, tetapi prospek pertumbuhan di DIY terbilang cerah pada bulan puasa dan lebaran ke depan.

Pimpinan Cabang BNI Syariah Jogja, Wahsi Prasojo mengatakan awal tahun ini ada sedikit pelambatan daya serap di sektor pembiayaan khususnya usaha mikro kecil menengah (UMKM). Adapun pihaknya menargetkan Rp400 miliar untuk tahun ini.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Hingga April penyerapan pembiayaan hanya sekitar 11 persen-12 persen. Kalau dibandingkan Desember 2013 sebesar 30 persen angkanya turun. Tapi, menjelang puasa dan lebaran biasanya trennya naik lagi,” kata Wahsi.

Dirut BPR Syariah Barokah Dana Sejahtera Edi Sunarto mengakui ada pelambatan penyerapan pembiayaan yang terjadi secara nasional.

“Termasuk di Jogja. Faktornya apa masih dianalisis. Mungkin masa transisi kewenangan BI ke OJK [Otoritas Jasa Keuangan] atau APBD Jogja yang baru disahkan. Mungkin itu jadi faktor melambatnya sektor pembiayaan,” kata Edi di kantornya, Jumat (16/5/2014).

Namun, Edi meyakini, melambatnya penyerapan pembiayaan tersebut tidak akan berlangsung lama. Sebab, sebentar lagi masuk bulan puasa dan Lebaran.

“Ini momennya tepat, APBD Jogja sudah disahkan sehingga proses pembangunan sudah bisa berjalan normal. Sebentar lagi puasa, jadi penyerapan pembiayaan akan mengalami peningkatan. Kami menargetkan Rp500 juta saja di mana 75% di dominasi kalangan UMKM,” kata Edi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya