SOLOPOS.COM - Perbankkan Syariah (Dok/JIBI)

Perbankan Syariah di Indonesia diharapkan akan terus berkembang.

Kanalsemarang.com, SEMARANG-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional IV Jateng-DIY menyatakan perbankan syariah harus berkembang di Indonesia agar tidak tertinggal dari negara lain.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar jangan sampai kalah dengan negara yang justru penduduknya lebih sedikit,” kata Ketua OJK Kantor Regional IV Santoso Wibowo saat membuka kegiatan Islamic Banking (IB) Vaganza di Mal Ciputra Semarang, Kamis (20/8/2015).

Menurutnya, justru pertumbuhan pesat untuk perbankan syariah terjadi di London, sedangkan negara dengan pusat studi syariah yaitu di Malaysia. Selain itu, saat ini Singapura bertekad menjadi pasar syariah terbesar di kawasan Asia.

Melihat kondisi tersebut, OJK berharap pelaku industri keuangan syariah khususnya perbankan segera memperbaiki kinerja agar tidak kalah dari negara-negara tersebut.

“Pelaku industri keuangan syariah di Jawa Tengah harus terus memperluas cakupan pasar, jika perlu lakukan dari pintu ke pintu,” katanya.

Dari sisi produk, perbankan syariah hampir sama dengan perbankan konvensional, satu keunggulan adalah perbankan syariah menerapkan sistem bagi hasil.

Oleh karena itu, jika untung maka hasilnya dibagi antara perbankan dengan nasabah, begitu juga saat nasabah mengalami kerugian, perbankan syariah tidak hanya membebankan kepada nasabah tetapi dipikul bersama.

Meski industri keuangan syariah sudah ada sejak 1992, namun pelaku industri tersebut wajib mengingatkan kepada masyarakat agar mereka tidak lupa akan keberadaan industri keuangan syariah.

“Upaya mengingatkan tersebut salah satunya melalui pelaksanaan IB Vaganza ini,” katanya.

Untuk pelaksanaan IB Vaganza yang dilaksanakan dari tanggal 20-23 Agustus tersebut, pihaknya berharap ada 10.000 pembukaan rekening baru. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan realisasi pada IB Vaganza sebelumnya yang dilaksanakan pada tahun 2013 lalu. Pada saat itu, ada 5.400 pembukaan rekening baru.

Sementara itu, Gubernur Ganjar Pranowo yang juga hadir pada pembukaan tersebut menyampaikan kepada para pelaku industri keuangan syariah agar aktif melakukan sosialisasi dan pendekatan kepada masyarakat.

Dalam hal ini, edukasi ke masyarakat harus dilakukan agar mereka lebih melek syariah. Industri keuangan syariah juga wajib menjelaskan apa saja sistem yang diterapkan di industri keuangan syariah seperti misalnya sistem bagi hasil yang terdapat di perbankan syariah.

Diharapkan pula, industri keuangan syariah mampu berperan dalam menekan angka pengangguran melalui penyaluran modal usaha kepada masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya