SOLOPOS.COM - Ilustrasi perbankan syariah. (topnews.in).

Perbankan syariah juga diramaikan oleh BPRS.

Harianjogja.com, BANTUL--Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) Margirizki Bahagia merupakan pionir untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Jogja untuk bertransaksi dengan prinsip syariah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Direktur Utama BPRS Margirizki Bahagia Muhammad Syamsul Huda mengatakan, BPRS ini sudah berdiri sejak 8 Januari 1994. Awal berdiri, BPRS Margirizki Bahagia mencoba melakukan sosialisasi di Gedongkuning mengenai pembiayaan mikro tanpa agunan. Sasaran pertama saat itu adalah kelompok pedagang kecil di sekitar Gembira Loka Zoo, pedagang kaki lima, dan nelayan di Pantai Baron.

Ekspedisi Mudik 2024

Seiring perkembangan waktu, BPRS Margirizki Bahagia mengembangkan pembiayaan untuk sektor menengah ke atas. Ketika pembiayaan terlalu besar, maka skema yang dilakukan adalah pola sindikasi dengan BPRS lainnya. Pola sindikasi ini sekarang sudah diakomodasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). “Kita BPRS jadi pendobrak dengan pola pembiayaan itu dengan segala konsekuensinya,” ujar dia kepada Harian Jogja ketika ditemui di BPRS Margirizki Bahagia, Jl Parangtritis, Bantul, Sabtu (19/3/2016).

Pola sindikasi memang mengandung risiko yang sistemik sehingga perlu langkah mitigasi untuk meminimalkan risiko. Upaya yang dilakukan adalah menerapkan pola lima C yakni character, capacity, collateral, capital, dancondition. Pola itu tidak hanya dilakukan bank leader tetapi juga bank yang diajak sindikasi sehingga ketika ada keuntungan dan permasalahan akan ditanggung secara proporsional.

Ia mengakui, kendala yang dihadapi yakni adanya KUR yang cukup menghambat ekspansi karena bunga yang rendah. Upaya yang dilakukan untuk bertahan adalah melakukan maintenance nasabah lama dan mengembangkan chanelling dengan BMT.

BPRS Margirizki Bahagia sampai posisi Desember 2016 memiliki aset Rp42,5 miliar. Pada Februari 2016 sudah menjadi Rp48,3 miliar. Sementara itu, posisi tabungan per Desember 2015 adalah Rp7,1 miliar, deposito Rp25,3 miliar, dan pembiayaan Rp32,1 miliar dengan NPF (kredit bermasalah) 3,7%. Adapun jumlah nasabah sekitar 3.000 nasabah. BPRS Margirizki Bahagia menargetkan pertumbuhan sebesar 14% pada 2016. DPK diharapkan bisa tumbuh 20%, pembiayaan tumbuh 20%, dan masing-masing produk tumbuh 20%.

Pada 2016, posisi aset ditargetkan bisa mencapai Rp51 miliar dan diharapkan bisa dimaksimalkan menjadi Rp55 miliar hingga Rp60 miliar. Adapun target laba sebesar Rp1,5 miliar. Salah satu upaya yang dilakukan untuk memenuhi target itu adalah bekerja sama dengan lembaga amil zakat di DIY. Saat ini masih dalam tahap penjajakan. BPRS Margirizki Syariah juga akan melakukan pendampingan terhadap bank sampah agar menjadi bank sampah syariah.

BPRS ini saat ini memiliki 27 orang karyawan. Pada 2016 ini ditargetkan bisa membuka kantor cabang di Kulonprogo sebagai kantor ke-3. Margirizki Bahagia memiliki tekad untuk terus menjadi bank yang memiliki pertumbuhan sehat. Upaya itu selama ini sudah membuahkan hasil yakni dengan penghargaan dari Infobank selama empat kali berturut-turut. “Kalau tahun ini dapat lagi, maka akan menjadi golden karena sudah lima kali berturut-turut,” jelas dia.

BPRS Margirizki Bahagia sangat memperhatikan tingkat NPF. Untuk menjaga agar NPF tetap rendah, pengelola BPRS menerapkan pendekatan secara kekeluargaan dalam melakukan penagihan langsung. Kedua, BPRS akan melakukan ekspansi pembiayaan untuk meningkatkan dan mempertahankan portofolio. “Kami sangat terbuka untuk musyawarah mencari solusi bersama nasabah,” papar dia.

Syamsul menyebutkan, tempatnya bekerja sejak 2005 itu juga menjadi pionir yang menghasilkan kader-kader direksi baik untuk DIY sendiri maupun untuk luar kota. BPRS Margirizki Bahagia memang membuka peluang bagi karyawannya untuk meningkatkan jenjang karir. Para karyawan mendapatkan kesempatan untuk belajar dan meningkatkan kompetensi. “Kami menyediakan lima persen dari biaya tenaga kerja untuk anggaran pendidikan dan pelatihan,” ujar dia.

Selain itu, kegiatan bersama seperti outbon rutin dilakukan. Hal itu digelar untuk mempererat persaudaraan dan kekompakan karyawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya