SOLOPOS.COM - Owner Bank Natasha Fredi Setiawan (kiri) memberikan potongan tumpeng kepada Gubernur DIY Sri Sultan HB (kanan) X di sela-sela peresmian Bank Natasha, Jumat (23/10/2015). (JIBI/Harian Jogja/Abdul Hamied Razak)

Perbankan Jogja diperkuat dengan keberadaan Bank Natasha

Harianjogja.com, JOGJA– Persaingan bisnis perbankan dengan segmentasi pasar usaha kecil dan menengah (UKM) di Jogja semakin ketat. Bank Natasha sebagai brand resmi dari PT BPR Natasha Bintang Anugrah, yang menyasar segmen UKM menawarkan keunggulan pinjaman yang dapat dicairkan dalam waktu satu hari.

Promosi Kisah Petani Pepaya Raup Omzet Rp36 Juta/bulan, Makin Produktif dengan Kece BRI

Owner Bank Natasha Fredi Setiawan optimistis, kehadiran Bank Natasha di tengah perlambatan pertumbuhan ekonomi saat ini tetap mampu bersaing. Diakuinya, bisnis perbankan masih tetap tumbuh di tengah kondisi ekonomi yang kurang menentu seperti saat ini.

“Tetap ada peluang [bisnis] bagi kami. Kami yakin mampu menggerakkan bisnis di sektor UKM yang sampai saat ini berkembang pesat,” ujarnya di sela-sela peresmian Bank Natasha jalan Urip Sumoharjo 65, Jogja, Jumat (23/10/2015).

Pemilik Klinik Kecantikan Natasha Skincare tersebut mengaku, Bank Natasha telah menyiapkan strategi bisnis yang dinilai mampu memberikan efek positif bagi perkembangan ekonomi di DIY. Bank Natasha, katanya, akan lebih banyak menyasar segmen retail dan membantu UKM untuk mengembangkan usahanya. “Sektor UKM adalah sektor riil yang paling tahan terjangan krisis ekonomi,” jelasnya.

Sekadar diketahui, PT BPR Natasha Bintang Anugrah merupakan cikal berdirinya Bank Natasha. Pertumbuhan aset bank tersebut diklaim meningkat pesat. Pertumbuhan aset Bank Natasha naik 238%  dibanding sebelum Rp10 miliar (2013) menjadi Rp40 miliar (2015). “Dalam kesempatan ini, kami juga meluncurkan produk tabungan Sakura. Produk ini menawarkan beragam fasilitas dan hadiah menarik,” ujarnya.

Direktur Utama Bank Natasha Bagus Setya Mulayawan menambahkan, Bank Natasha juga menawarkan keunggulan kecepatan pada nasabah. Nasabah yang mengajukan pinjaman akan diproses dan pencairannya bisa dilakukan dalam waktu satu hari. “Non Performing Loan [NPL] Bank Natasha per September 2015 hanya 2,71 persen. Sementara, rasio kecukupan modal Capital Adequacy Ratio [CAR] berada diangka 26,03 persen,” jelas Bagus.

Pihaknya optimistis, Bank Natasha akan tumbuh pesat. Saat ini, katanya, Dana Piha Ketiga (DPK) per September lalu tumbuh 216,76% dengan total nilai Rp21,6 miliar. “Ke depan kami berencana membuka cabang dan kantor kas baru serta memperluas jaringan ajunan tunai mandiri [ATM],” katanya.

Sementara, Gubernur DIY Sri Sultan HB X berharap, Bank Natasha mampu memprioritaskan layanan pada segmen UKM. Dia juga mendorong bank tersebut membuat roadmap sektor-sektor UKM yang potensial, aktif jemput bola dan tidak lagi menunggu nasabah datang ke Bank. “Pelaku UKM belum terbiasa dengan layanan perbankan. Mereka masih terbiasa bertransaksi bisnis melakukan pinjaman pada lembaga-lembaga non bank. Untuk itu, bank harus mengubah pola pendekatan kepada UMKM dan meningkatkan pelayanannya,” harap Sultan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya