SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JAKARTA—Kinerja perbankan di Indonesia dinilai masih jauh dari efisien karena biaya operasi yang cukup besar. Karena itu suku bunga kredit perbankan di Indonesia masih cukup mahal.

Demikian disampaikan oleh mantan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Miranda S. Goeltom ketika ditemui di kediaman Menko Perekonomian Hatta Rajasa di Kompleks Widya Chandra, Jakarta, kemarin (31/8).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Jadi memang saya sarankan BI fokus kepada efisiensi perbankan karena bank-bank di Indonesia masih boros jika dibandingkan negara lain,” katanya.

Ekspedisi Mudik 2024

Dalam kesempatan tersebut Miranda mengatakan, efisiensi perbankan ini memang sangat penting. Meski memang, perbankan di Indonesia masih butuh investasi tinggi untuk memperbaiki sistem-sistemnya menjadi lebih baik.

“Bank juga sepertinya kurang memiliki visi untuk mengembangkan metode pemasarannya sehingga lebih efisien. jadi efisiensi itu penting, sebab kalau efisien maka pemilik tidak perlu lagi kasih bunga mahal,” jelas Miranda.

Harusnya, lanjut Miranda, bank lebih rajin mendidik pegawainya untuk menjalankan bisnis dengan efisien. “Di BI saja ada pendidikan pegawai sehingga bisa bekerja dengan sangat efisien,” tukasnya.

Meskipun begitu, Miranda mengatakan secara umum kondisi perbankan di Indonesia sangat baik dan tidak ada masalah. Bahkan bank-bank kecil yang selama ini dianggap kurang baik malah diincar oleh pihak asing.

Ini menunjukkan potensi bisnis perbankan di Indonesia masih sangat menggiurkan.(dtc)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya