SOLOPOS.COM - Ilustrasi uang tunai rupiah. (Nurul Hidayat/JIBI/Bisnis)

Kebijakan Pemerintah Pusat dalam menurunkan tingkat suku bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari 12% menjadi 9% membuat Bank Perkreditan Rakyat (BPR) was-was.

 

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Harianjogja.com, JOGJA-Kebijakan Pemerintah Pusat dalam menurunkan tingkat suku bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari 12% menjadi 9% membuat Bank Perkreditan Rakyat (BPR) was-was. Pasalnya kebijakan baru yang diterapkan oleh bank umum sebagai penyedia KUR ini bisa berpotensi mengurangi debitur pada BPR.

Direktur Utama (Dirut) BPR Syariah Dana Barokah Sejahtera Edi Sunarto memperkirakan penurunan pembiayaan di BPR akan turun pada awal-awal tahun, seiring awal diterapkannya suku bunga 9% oleh bank umum seperti Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), dan Bank Mandiri.

“Ada penurunan kredit atau pembiayaan meski BPR Syariah seperti kami punya pasar tersendiri. Kalau turun pun tidak drastis,” kata Edi, Senin (18/1/2016).

Ia memprediksi penurunan jumlah pembiayaan akan terjadi awal tahun seperti ini. Namun pada titik tertentu akan ada upaya penyeimbang yang dilakukan BPR agar tidak semakin tertinggal.

Salah satu upaya yang sudah dipersiapkan oleh BPR Syariah Dana Barokah Sejahtera adalah peningkatan pelayanan dengan percepatan dropping dana kepada debitur. “Rata-rata dropping dana kita lakukan satu sampai dua minggu. Untuk menyeimbangkan KUR dari bank umum kita bisa percepat hanya satu minggu,” jelasnya.

Selain itu BPR juga diimbau untuk melakukan koreksi atas margin (suku bunga) yang selama ini diberikan pada debitur. Bisa dimungkinkan BPR juga akan turut menurunkan suku bunga meski persentasenya tidak sama dengan bank umum yang mencapai 9%.

Edi mengatakan, penurunan suku bunga atau margin di lingkungan bank syariah, tidak bisa seutuhnya mengikuti bank umum sampai besaran yang ditentukan Pemerintah Pusat saat ini. Setidaknya BPR hanya akan menurunkan suku bunga pada kisaran 1% hingga 2% saja.

“Saat ini kalau jual beli pakai model margin, [suku bunga] masih berkisar antara 12-13%,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya