SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com Stories

Solopos.com, SOLO — Bus trayek Solo-Jogja beberapa tahun belakangan semakin ditinggalkan penggunanya karena terimpit persaingan dengan bus Suroboyonan dan kereta rel listrik atau KRL.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

AKDP Solo-Jogja yang kerap disebut juga dengan istilah bus bumel dianggap kurang berinovasi dalam hal pelayanan maupun kondisi fisik bus. Anggapan bus bumel itu panas, sumpek, waktu tempuh lama karena kerap berhenti menaik-turunkan penumpang sudah melekat lama di benak pelaku perjalanan.

Tak mengherankan jika banyak pengguna angkutan itu yang akhirnya beralih ke transportasi lain yang dianggap lebih cepat dan nyaman seperti KRL Solo-Jogja. Namun, benarkah bus Solo-Jogja itu panas, tidak nyaman, dan lama sesuai anggapan sebagian kalangan? Benarkah bus rute Solo-Yogyakarta mulai ditinggalkan penumpang?

Solopos.com mencoba menjawab pertanyaan itu dengan melakukan perjalanan langsung naik bus tersebut kemudian membandingkannya dengan perjalanan naik KRL pada pekan lalu.

Solopos.com mengawali perjalanan menempuh jarak kurang lebih 68 kilometer dari Solo menuju Yogyakarta dari Terminal Tipe A Tirtonadi Solo, Jumat (10/6/2022). Solopos.com sengaja mencari bus AKDP jurusan Solo tujuan akhir Terminal Giwangan Yogyakarta.

Baca Juga: Masih Ada Harapan Untuk Bus Solo-Jogja? Ini Kata Pengamat Transportasi

Tak butuh waktu lama untuk mendapatkan bus ekonomi Solo-Jogja. Dalam rentang waktu 10 menit dari keberangkatan bus sebelumnya, Solopos.com telah menjumpai bus keberangkatan Yogyakarta berikutnya.

Sekitar pukul 09.20 WIB, Solopos.com menempatkan diri di dalam bus Sedya Utama. Bus bercat hijau putih dengan seat 2-3 tersebut sudah dilengkapi AC dengan daya tampung sekitar 59 penumpang. Fasilitas AC membuat suhu udara di dalam bus cukup sejuk.

Bus berangkat dari Solo dengan membawa sekitar 13 penumpang. Tak ada aturan tempat duduk, penumpang boleh menempati tempat duduk mana saja yang dirasa paling nyaman.

Tarif Bus

Masa tunggu keberangkatan bus ekonomi dengan tujuan akhir Terminal Giwangan Yogyakarta tersebut membutuhkan waktu sekitar 25 menit. Bus berangkat pukul 10.08 WIB dan langsung menyusuri Jl Ahmad Yani dengan kecepatan sedang.

Baca Juga: Kalah Cepat & Murah Dari KRL, Penumpang Bus Solo-Jogja Kian Berkurang

Beberapa menit setelah bus tancap gas, kernet bus mulai menghampiri penumpang untuk mengumpulkan pembayaran. Tarif dari bus AKDP Solo-Jogja itu Rp15.000 per orang. Namun beberapa penumpang ada yang membayar di kisaran Rp10.000 untuk tujuan Delanggu hingga Terminal Klaten.

Pengamatan Solopos.com, bus tetap membukakan pintu bagi penumpang yang mencegat di tengah perjalanan. Beberapa kali bus berhenti untuk menaikkan penumpang antara lain di Halte Kleco, Tugu Kartasura, dan kawasan Pasar Delanggu, Klaten.

Sekitar pukul 11.15 WIB atau sekitar 1 jam 7 menit kemudian bus tiba di Terminal Ir Soekarno, Klaten. Bus tak berhenti lama dan langsung melanjutkan perjalanan menuju Yogyakarta melalui Jl Kartini menuju Jl Solo-Yogyakarta.

Perjalanan saat Jumat siang itu memakan waktu lebih dari dua jam. Pukul 12.20 WIB atau 2 jam 12 menit sejak berangkat dari Solo, bus Solo-Jogja yang ditumpangi Solopos.com tiba di Terminal Giwangan, Yogyakarta. Saat tiba di Terminal Giwangan, bus menurunkan sekitar 14 penumpang.

Baca Juga: Tanpa Inovasi, Bus Solo-Jogja Diprediksi Bakal Hilang Dalam 3 Tahun

Solopos.com melanjutkan perjalanan kembali menuju Kota Bengawan. Kali ini Solopos.com memiliki bus cepat terbatas (patas) tujuan akhir Surabaya. Bus jurusan Surabaya saat ini mayoritas melewati Solo dan melayani penumpang dari Jogja yang turun di Solo.

Solopos.com memilih bus patas Eka yang berangkat pukul 16.40 WIB. Di dalamnya telah beberapa penumpang yang naik dari Magelang. Setelah 10 menit berjalan, kondektur bus mulai menarik pembayaran.

Lalu Lintas Padat

Dari Yogyakarta menuju Solo, penumpang dikenai tarif Rp25.000. Tarif ini lebih mahal dibandingkan bus AKDP Solo-Jogja. Namun, di bus patas Suroboyonan ini penumpang mendapatkan satu botol gratis air mineral ukuran kecil. Selain itu di bus itu juga dilengkapi toilet.

Dengan seat 2-2, bus Eka cukup nyaman untuk sekadar beristirahat karena dilengkapi dengan fitur tuas sandaran. Penumpang dapat mengatur sudut kemiringan sandaran punggung. Bus patas tak sering berhenti untuk menaik-turunkan penumpang di sepanjang jalan.

Baca Juga: KRL Solo-Jogja Jadi 30 Perjalanan Per Hari, Berikut Jadwal Lengkapnya

Sepanjang perjalanan, bus hanya singgah di Terminal Ir Soekarno Klaten untuk menurunkan penumpang dan melapor kepada petugas terminal. Tak ada proses menunggu penumpang, bus langsung berangkat lagi menuju Solo.

bus solo-jogja KRL
Situasi di dalam KRL Solo-Jogja, Kamis (9/6/2022). (Solopos/Afifah Enggar Wulandari)

Lalu lintas jalan Solo-Jogja yang dilalui bus tersebut pada Jumat sore itu cukup padat. Hal itu juga diungkapkan Yogi, salah satu kru bus Eka yang Solopos.com tumpangi. “Ya lumayan [lebih padat] kan orang pada pulang kerja ya. Yang laju seminggu sekali mungkin,” jelasnya di sela-sela perjalanan.



Kondisi tersebut cukup menambah waktu tempuh bus untuk sampai di Solo. Baru pukul 18.49 WIB, bus butuh waktu sekitar 2 jam 9 menit untuk sampai di Solo. Sementara pada waktu longgar (selain weekend atau sore hari), bus patas dari Yogyakarta hanya membutuhkan waktu sekitar 1 jam 50 menit untuk sampai di Solo.

Dua perjalanan menggunakan bus tersebut masih kalah jauh dalam hal kecepatan dibanding KRL Solo-Jogja. Solopos.com melakukan perjalanan dari Stasiun Solo Balapan menuju Stasiun Tugu Yogyakarta pada Kamis (9/6/2022). Dengan membayar tarif Rp8.000, KRL berangkat dari Stasiun Solo Balapan pukul 12.25 WIB.

Baca Juga: PT KCI Luncurkan Kartu Multi Trip KRL Solo-Jogja Bertema Peta Kota Solo

Bila dilihat dari gap waktu keberangkatan antar-KRL memang lebih lama dibanding bus ekonomi. Selisih waktu keberangkatan antar-KRL mulai dari 40 menit hingga 90 menit.

Perjalanan KRL

Bila naik dari Stasiun Solo Balapan, penumpang punya kesempatan besar untuk mendapatkan tempat duduk di dalam KRL. Karena Solo Balapan menjadi stasiun keberangkatan.

Setelah 3 menit perjalanan, KRL tiba di Stasiun Purwosari yang juga menjadi salah satu titik keberangkatan para komuter Soloraya. Dari stasiun kedua tersebut, mulai tampak beberapa penumpang KRL tak mendapatkan tempat duduk.

Beberapa petugas keamanan telah merapikan jarak duduk antarpenumpang agar yang lain kebagian. Perjalanan menuju sembilan stasiun berikutnya yakni Gawok, Delanggu, Ceper, Klaten, Srowot, Brambanan, Maguwo, Lempuyangan, dan terakhir Tugu Yogyakarta memakan waktu sekitar 68 menit atau 1 jam 8 menit.

Baca Juga: Terimpit KRL Dan Bus Suroboyonan, Begini Kondisi Bus Trayek Solo-Jogja

Sementara waktu naik turun penumpang di masing-masing stasiun berkisar 4-6 menit saja. Saat perjalanan, petugas di bagian informasi rutin menyampaikan titik-titik pemberhentian selanjutnya dan informasi pengingat bila KRL akan berangkat.

Setelah melewati sembilan stasiun pemberhentian, kereta tiba di Stasiun Tugu sekitar pukul 13.33 WIB. Penumpang terbanyak tampaknya turun di Stasiun Tugu Yogyakarta, Stasiun Lempuyangan, dan Stasiun Klaten.

Perjalanan kembali ke Solo menggunakan KRL Solo-Jogja relatif sama baik waktu tempuh maupun jumlah stasiun pemberhentian. Solopos.com melakukan perjalanan balik sekitar jam pulang kerja sehingga cukup ramai.

Tidak banyak tempat duduk tersisa meski Solopos.com naik dari Stasiun Tugu yang merupakan stasiun pemberangkatan. Bahkan sampai Stasiun Purwosari, Solo, Solopos.com harus terus berdiri karena tidak kebagian tempat duduk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya