SOLOPOS.COM - Sebagian kaum hawa melakukan operasi hidung bertujuan estetik untuk menunjang penampilan dan keindahan. (ilustrasi/freepik)

Solopos.com, SUKOHARJO –Operasi hidung kian populer selama beberapa waktu terakhir. Sebagian besar kaum hawa berinisiatif melakukan operasi hidung bertujuan estetik untuk menunjang penampilan dan keindahan.

Operasi hidung yang juga dikenal dengan rhinoplasty dilakukan atas dua dasar yakni rekonstruksi dan estetik. Bedah plastik rekonstruksi bertujuan untuk memperbaiki bagian yang tidak normal sehingga kembali berfungsi dengan tujuan medis seperti hidung patah akibat kecelakaan. Sedangkan bedah plastik estetik merupakan tindakan medis yang dilakukan untuk menunjang kecantikan dan penampilan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dokter spesialis bedah plastik rekonstruksi dan estetik RS Indriati, Solo Baru, dr Affandi Wiramur, Sp.BP-RE, mengatakan pasien harus menjalani pemeriksaan kesehatan sebelum menjalani operasi hidung. Hal ini untuk mendeteksi apakah memiliki penyakit penyerta atau gangguan kesehatan lainnya.

“Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter. Jika memiliki penyakit seperti diabetes, hipertensi atau jantung harus disembuhkan dahulu. Pasien juga dilarang merokok dan minum alkohol dua pekan sebelum menjalani operasi,” kata dia, saat berbincang dengan Espos, Rabu (25/11/2020).

Ganti Pemilik, Ini Dia Bos Baru Hartono Mall Solo

Operasi hidung dapat dilakukan menggunakan implan silikon yang disisipkan di tulang hidung, ujung hidung atau dasar hidung. Operasi hidung dengan silikon berlangsung sekitar satu jam-dua jam. Pasien harus dibius lokal selama proses operasi hidung. Biasanya, para pasien memilih implan silikon lantaran lebih cepat.

Sementara tak sedikit pasien yang menginginkan operasi hidung dengan metode autolog. Metode tersebut menggunakan jaringan tubuh sendiri seperti tulang rawan telinga atau tulang iga.

“Operasi dengan metode autolog membutuhkan waktu lebih lama hingga lebih dari empat jam. Dokter bakal mengambil tulang iga dengan menyayat sekitar dua sentimeter-tiga sentimeter di bagian dada,” ujar dia.

Tidak Ada Efek Samping

 Dokter spesialis bedah plastik rekonstruksi dan estetik RS Indriati, Solo Baru, dr Affandi Wiramur, Sp.BP-RE. (istimewa)
Dokter spesialis bedah plastik rekonstruksi dan estetik RS Indriati, Solo Baru, dr Affandi Wiramur, Sp.BP-RE. (istimewa)

Namun, hasil operasi hidung dengan metode autolog lebih baik dibanding implan lantaran menggunakan jaringan tubuh untuk membentuk hidung. Selain itu, tidak ada efek samping pascaoperasi hidung.

Berbeda dengan operasi hidung implan yang memiliki efek samping seperti nyeri dan warna kemerahan di hidung. Lebih lanjut, Affandi menjelaskan tren bentuk hidung populer merujuk hidung orang Korea atau Jepang.

Popularitas bintang K-Pop membuat bentuk hidung orang Korea yang menjadi patokan. Masyarakat Indonesia ingin membentuk hidung seperti selebriti Korea. “Pasien operasi hidung yang memilih implan sekitar 70 persen. Sisanya menggunakan metode autolog. Jadi lebih banyak memilih implan,” papar dia.

Tiket KA Libur Natal Dan Tahun Baru Sudah Bisa Dipesan, Cek Dulu KA Yang Beroperasi

Masyarakat terutama kaum hawa bisa melakukan operasi hidung di klinik bedah plastik RS Indriati, Solo Baru. Klinik bedah plastik tersebut memiliki legalitas dan peralatan medis canggih serta sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.

Selain operasi hidung, klinik bedah plastik RS Indriati, Solo Baru melayani beragam operasi bedah plastik dan rekonstruksi seperti membentuk lipatan mata, menghilangkan kantong mata, mengecilkan cuping hidung, membentuk lesung pipi, implant bibir, implant payudara, operasi bibir sumbing, menghilangkan keloid, hingga menghilangkan tahi lalat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya