SOLOPOS.COM - ilustrasi

ilustrasi

JOGJA—Untuk menghadapi kekacauan ekonomi yang terjadi di Indonesia masyarakat harus segera melakukan koreksi diri.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Demikian disampaikan Revrisond Baswir, Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada sekaligus Tim Ahli Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan dalam seminar awal tahun dan dialog ekonomi kerakyatan berbasis syariah yang diadakan Rausyan Fikr Institute di University Club UGM, Selasa (31/1).

Ekspedisi Mudik 2024

Ia mengatakan, revolusi yang terjadi di Indonesia sejak penggulingan Soeharto ternyata tidak membawa Indonesia lebih baik. Ekonomi pascarevolusi juga tidak sesuai harapan.

“Dulu harapan kami ya ekonomi sesuai syariah, tetapi yang terjadi jauh dari itu. Justru sekarang sangat kapitalis. Itu karena dulu penggulingan ditunggangi modal asing,” kata dia.

Kondisi tersebut, kata dia, sangat berbeda dengan revolusi di Iran. Menurut dia, revolusi yang terjadi di Iran dapat menciptakan kemandirian ekonomi.

Pada kesempatan yang sama, pakar ekonomi dan perbankan Iran, Seyyed Abbas Mousavian memaparkan, kemandirian ekonomi Iran terjadi dalam berbagai bidang. Bidang pertanian, Pemerintah pascarevolusi mengubah polan dengan melakukan investasi sektor pertanian.

“Dahulu Iran sangat tergantung dari migas. Menjual migas kemudian untuk membeli kebutuhan. Pertanian dulu nol, tapi sekarang migas bukan utama, investasi pertanian besar sehingga kini bisa berbagai swasembada,” papar dia.

Selain itu, ia juga mengatakan dari sisi industri, yang dulu sebagian besar merakit produk dari luar, tetapi sekarang menggunakan produk dalam negeri. Sehingga tenaga kerja pun banyak dari dalam negeri.

Lebih lanjut ia mengatakan, Pemerintah Iran sangat menjaga perekonomian agar sesuai syariah dan tidak bertentangan dengan agama Islam. Tetapi ia menambahkan, sistem ekonomi yang berkembang di Iran belum semua Islam dan masih terjadi berbagai pembahasan.(HARIAN JOGJA/Eva Syahrani)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya