SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, WONOGIRI &mdash;&nbsp;</strong>Dinas Bina Marga Jawa Tengah mengusulkan anggaran Rp5 miliar tahun ini untuk memperbaiki Jembatan Jurang Gempal/Jembatan Pokoh Wonogiri sisi selatan. Dana itu untuk mengganti seluruh <em>deckplat</em> atau lantai jembatan dan pelat beton agar aspal di jembatan sepanjang 120 meter penghubung jalan raya Wonogiri-Purwantoro itu tak mudah rusak.</p><p>Kepala Seksi Jalan dan Jembatan Balai Pelaksana Teknis (BPT) Dinas Bina Marga Jateng Wilayah Surakarta, Ukit Waskito, melalui Petugas Pelaksana, Sartono, saat dihubungi <em>Solopos.com</em>, Minggu (1/4/2018), sebenarnya empat tahun terakhir pihaknya sudah mengusulkan anggaran untuk perbaikan. Namun, belum disetujui. Tahun ini pihaknya kembali mengusulkan. Jika disetujui, perbaikan bisa direalisasikan 2019 mendatang.</p><p>Rencananya pelat jembatan dan pelat jembatan akan diganti dengan pelat baru yang lebih kokoh sesuai beban. Selanjutnya, di atasnya akan dan dilapisi aspal. Dengan begitu, aspal tidak mudah rusak seperti sekarang. Menurut dia, aspal jalan di jembatan sering rusak karena pelat jembatan yang dipasang dirancang bukan untuk beban kendaraan seberat sekarang. Saat jembatan dibangun 1980-an, kendaraan yang melintas tidak sebanyak dan seramai saat ini. Sekarang ini beban yang harus ditopang jembatan jauh lebih berat.</p><p>&ldquo;Alhasil, pelat jembatan pecah sehingga aspal berlubang. Kami sudah 42 kali menangani jembatan sisi selatan itu,&rdquo; kata Sartono yang juga mewakili.</p><p>Penggantian pelat jembatan diyakini akan mampu memberi solusi permanen permasalahan jembatan. Pelat dan cor baru akan dapat menahan beban kendaraan, sehingga aspal tidak akan mudah rusak.</p><p>Pantauan <em>Solopos.com</em> di jembatang tersebut, Minggu (1/4/2018), lubang aspal yang sebelumnya mengakibatkan kecelakaan lalu lintas dan sudah ditambal, sepekan lalu, kembali berlubang. Lubang diberi tanda cat putih. Pengendara yang melaju dengan kecepatan normal bisa melihat tanda itu sehingga bisa menghindar lubang. Pengendara yang melaju agak kencang menghindari lubang secara mendadak. Cara itu membayakan pengendara di sampingnya.</p><p>Sebelumnya, warga dekat jembatan di Sanggrahan, Giripurwo, Kecamatan Wonogiri, Rutmini, mengatakan sudah tak terhitung berapa kali petugas menambal lubang aspal di jembatan tersebut. Tak berapa lama jalan yang ditambal kembali berlubang. Menurut dia tambalan tak bisa bertahan lama karena hanya menggunakan bebatuan dan aspal. Terlebih, setelah ditambal tambalan langsung terlindas kendaraan berbagai jenis, termasuk kendaraan berat.</p><p>&ldquo;Kalau seperti itu mana bisa bertahan lama tambalannya,&rdquo; kata Rutmini.</p><p>Warga lainnya, Irul, 28, menyampaikan hal senada. Dia menginformasikan lubang jalan di jembatan beberapa kali mengakibatkan kecelakaan. Kendaraan yang celaka mayoritas sepeda motor. Pengendara tak bisa mengendalikan kendaraan setelah roda sepeda motor terperosok ke lubang. Akibatnya, pengendara dan sepeda motor terjatuh. Kecelakaan kali terakhir terjadi, Senin (26/3/2018) pagi.&nbsp;</p>

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya