SOLOPOS.COM - PERBAIKAN JALAN – Perbaikan jalan raya yang menghubungkan Solo dan Sragen sejak sepekan lalu, membuat warga Karangasem resah. Pasalnya perbaikan jalan tersebut mengganggu aktivitas dan perekonomian warga. Foto diambil Senin (18/6/2012). (JIBI/SOLOPOS/Nenden Sekar Arum N)

PERBAIKAN JALAN – Perbaikan jalan raya yang menghubungkan Solo dan Sragen sejak sepekan lalu, membuat warga Karangasem resah. Pasalnya perbaikan jalan tersebut mengganggu aktivitas dan perekonomian warga. Foto diambil Senin (18/6/2012). (JIBI/SOLOPOS/Nenden Sekar Arum N)

SRAGEN- Perbaikan jalan yang menghubungkan Solo dan Sragen di daerah Kelurahan Karangmalang, Masaran, menyebabkan masyarakat resah, lantaran perbaikan jalan yang sudah berlangsung sekitar sepekan tersebut dinilai mengganggu aktivitas warga.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salah satu warga Karangmalang, Lusia Dwi Wijayanti, menjelaskan karena perbaikan jalan tersebut menyebabkan debu pekat yang dapat mengganggu pengguna jalan yang melintas. “Kalau siang itu sudah pasti debu sangat pekat sehingga jarak pandang ke depan juga jadi berkurang, padahal biasanya jalanan padat,” jelasnya ketika ditemui Solopos.com, Senin (18/6/2012).

Ekspedisi Mudik 2024

Selain itu, debu tersebut pun dianggap mengganggu pernafasan warga yang lama-lama dapat menyebabkan infeksi saluran pernafasan.

Lurah Karangmalang, Sarjono pun memaparkan perbaikan jalan yang menyebabkan adanya perbedaan ketinggian yang cukup signifikan antara ruas jalan dan bahu jalan dianggap membahayakan. “Beberapa hari yang lalu ada yang jatuh gara-gara ketinggian jalan, itu sangat membahayakan,” jelasnya.

Sarjono pun menambahkan warga yang memiliki usaha di sepanjang jalan sudah banyak yang mengeluh pendapatannya menurun sejak jalan dipebaiki. “Sekarang orang-orang jadi malas mampir ke warung di pinggir jalan karena kesulitan parkir,” imbuhnya.

Sedangkan selama ini antisipasi debu sudah dilaksanakan dengan penyiraman ruas jalan yang diperbaiki dengan air oleh pelaksana proyek, meski demikian hal tersebut dinilai tidak cukup dan hanya bersifat sementara. “Kalau penyiraman itu cuma sebentar, kalau sudah kering yang berdebu lagi,” keluhnya.

Untuk itu ia berencana akan mengimbau dan berkoordinasi terhadap pihak yang mengerjakan proyek tersebut untuk segera menyelesaikan pengerjaan serta menimbun bahu jalan agar tidak ada perbedaan ketinggian jalan. “Nanti saya akan segera kontak yang mengerjakan proyek, jujur saya belum dapat informasi sampai kapan perbaikan jalan itu berlangsung, kasihan warga kalau begini terus,” tukasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya