SOLOPOS.COM - JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto

Setiap tahunnya Kabupaten Sleman mengajak paguyuban usaha mikro, kecil dan menengah.

Harianjogja.com, SLEMAN-Dalam setiap tradisi Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS) hampir setiap tahun Kabupaten Sleman selalu berpartisipasi dengan mendirikan anjungan dan memamerkan berbagai potensi unggulan wilayahnya. Namun, pada penyelenggaraan tahun ini sudah dipastikan kabupaten ini bakal absen.

Promosi Mi Instan Witan Sulaeman

“Banyak kegiatan yang sudah dimulai dan sudah ada ikatan dengan pihak ketiga. Tidak mungkin jika itu dihentikan di tengah jalan. Untuk itu, setelah dikoordinasikan dan dicermati, akhirnya kami memutuskan untuk tidak melaksanakan pameran di Sekaten di tahun ini,” ungkap Kepala Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten Sleman, Sri Winarti ditemui di kantornya, Kamis (17/11/2016).

Winarti mengungkapkan, setiap tahunnya Kabupaten Sleman mengajak paguyuban usaha mikro, kecil dan menengah. Di antaranya seperti paguyuban batik, kerajinan, kuliner dan potensi-potensi produk unggulan Sleman lainnya. Selama ini, Kabupaten Sleman selalu rutin dibandingkan kabupaten lainnya dalam membangun anjungan untuk mengakomodir promosi dari potensi-potensi daerahnya.

Kendati demikian, akibat adanya pemangkasan anggaran Dana Alokasi Umum (DAU) dari pemerintah pusat, penyelenggaraan agenda rutin itu harus diurungkan pelaksanaannya. Padahal, untuk memfasilitasi potensi unggulan agar dapat dipromosikan, Bagian Humas telah menganggarkan dana untuk anjungan tersebut sekitar Rp163 juta.

“Meski begitu, masih ada beberapa agenda pameran lain yang akan diselenggarakan oleh satuan kerja perangkat daerah. Itu masih bisa menjadi ruang promosi, Sekaten hanya salah satunya saja,” jelas Winarti.

Ketua Paguyuban Batik Mukti Manunggal, Asikhah Eko Putranti mengaku belum mendapat informasi terkait ketiadaan pameran untuk Sleman selama penyelenggaraan PMPS yang sejatinya akan dibuka esok, Jumat (18/11). Meski demikian, pihaknya tidak terlalu khawatir, apabila tahun ini tidak bisa berpartisipasi dalam perayaan tradisi tersebut.

“Untung kami masih ada beberapa event yang akan diikuti. Dalam waktu dekat akan ada pameran dan kami diberikan kesempatan untuk memperkenalkan batik Sleman lewat supermarket batik warna alam di UGM,” ujar perempuan yang akrab disapa Tanti itu.

Tanti menambahkan, pameran yang setiap tahunnya digelar di pasar malam Sekaten memang selalu dimanfaatkan para perajin atau pelaku usaha batik dalam paguyubannya. Pasalnya, perayaan Sekaten ini memberikan ruang promosi yang cukup strategis untuk mengenalkan batik-batik Sleman, serta berbagai produk lainnya.

“Akan tetapi, bagi kami momen itu menjadi ajang promosi dan edukasi. Orientasinya semata-mata tidak untuk mencari pendapatan,” jelas Tanti. Holy Kartika N.S

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya