SOLOPOS.COM - Majelis Ulama Indonesia (Foto Antara)

Majelis Ulama Indonesia (Foto Antara)

DENPASAR- Selama Catur Berata” Hari Raya Nyepi tidak ada kegiatan apa pun di luar rumah di Bali. Bagaimana umat Islam yang hendak menunaikan ibadah salat Jumat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Majelis Ulama Indonesia (MUI) pun bijak dengan mempersilakan muslimin di Bali untuk menggelar salat Jumat di rumah pada saat umat Hindu melaksanakan ritual “Catur Berata” Hari Raya Nyepi, Jumat (23/3).

Ekspedisi Mudik 2024

“Kalau memang tidak ada mushalla di kampung itu, silakan menggelar salat Jumat di rumah warga,” kata Ketua MUI Provinsi Bali KHM Taufik As`adi kepada Antara di Denpasar, Kamis (22/3/2012).

Terkait hukum syariat yang mempersyaratkan salat Jumat harus diselenggarakan oleh 40 orang laki-laki, dia berpendapat itu dapat diterapkan secara fleksibel dalam kondisi darurat.

“Selama ini umat Islam di Indonesia banyak yang menganut mazhab Syafi`i. Dan, syarat wajib mendirikan salat Jumat harus ada 40 orang laki-laki itu berdasarkan mazhab Syafi`i yang kita anut. Akan tetapi, bagaimana kalau situasi tidak memungkinkan memenuhi syarat itu?” katanya balik bertanya.

Oleh sebab itu, dia tetap menyarankan salat Jumat digelar oleh 40 orang laki-laki dalam satu kampung.

Taufik menekankan pula pentingnya menjaga toleransi antarumat beragama demi terjaminnya kekhidmatan dan kelancaran dalam menjalankan perintah agama masing-masing.

Ia juga menyerukan kepada umat Islam untuk mematuhi imbauan Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Bali agar umat Islam menjalankan salat Jumat di masjid atau mushalla terdekat sehingga tidak merepotkan, karena pada saat Nyepi di Bali berlaku larangan menggunakan kendaraan bermotor.

Selain itu, pengurus masjid atau mushalla diimbau mengatur penggunaan pengeras suara sehingga hanya terdengar di dalam masjid atau musala dan tidak menabuh beduk pada saat umat Hindu menjalani ritual penyepian.

“Kalau ada rumah atau tempat lain yang akan dipakai untuk salat Jumat, kami minta pengurusnya melapor terlebih dulu kepada banjar adat atau desa ‘pakraman’ sehingga bisa dikoordinasikan pengamanannya,” kata Taufik menambahkan.

Jumlah penduduk muslim di Bali diperkirakan mencapai 500.000 jiwa yang tersebar di satu kota dan delapan kabupaten. Hanya sebagian kecil yang menetap dalam satu permukiman komunitas muslim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya