SOLOPOS.COM - Ilustrasi pasukan pengibar bendera (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Perayaan HUT RI di Pacitan diwarnai insien kelupaan memasang bendera merah putih.

Madiunpos.com, PACITAN – Pengibaran bendera merah-putih saat Hari Kemerdekaan, wajib hukumnya bagi semua instansi pemerintah sebagai wujud penghormatan dan semangat nasionalisme. Bukan hanya gedung-gedung milik pemerintah, kompleks permukiman pun diharuskan mengibarkan bendera.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Mski demikian, pemandangan berbeda terjadi di Kantor Unit Pelaksana Teknis (UPT) Rumah Pintar Telecenter (Rupintec) di Kecamatan Pacitan, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Satuan kerja di bawah naungan Dinas Pendidikan Pacitan tersebut tidak memasang sang dwi warna saat perayaan hari ulang tahun Republik Indonesia (HUT RI).

Sontak saja, fenomena tak lazim di tengah semarak perayaan HUT RI itu mengundang perhatian banyak pihak. Mereka bahkan menganggap ketidaklaziman itu mencerminkan nasionalisme sejumlah birokrat di Pacitan yang patut dipertanyakan.

Kepala Bidang Linmas Badan Satpol PP Pemkab Pacitan Bambang Sudarsono mengaku prihatin atas kejadian tersebut. Pasalnya, UPT Rupintec merupakan satuan kerja teknis yang bersinggungan erat dengan dunia pendidikan.

“Namun realitanya seperti ini. Saat bertepatan dengan HUT RI, tidak ada bendera merah putih yang terpasang,” kata Bambang yang saat itu tengah melakukan pendampingan pasukan pengibar bendera (paskibra)?.

Parahnya lagi, kata dia, unit pelaksana teknis di bawah kendali Dinas Pendidikan Pacitan itu sempat dijadikan lokasi peristirahatan sementara paskibra seusai melangsungkan upacara bendera dalam rangka perayaan HUT RI di Pendapa Pemkab Pacitan.

Menyaksikan fenomena tidak semestinya itu, sejumlah anggota paskibra menyempatkan diri berfoto bersama di bawah tiang bendera kosong sebagai bentuk kekecewaan mereka terhadap instansi pemerintah yang dianggap lalai ?memasang bendera merah-putih saat perayaan HUT RI.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan, setempat, Sakundoko, tidak bersedia dimintai konfirmasi. Saat dihubungi melalui ponselnya, mantan anggota staf ahli bupati itu tidak bersedia mengangkat teleponnya sekalipun terdengar nada sambung. (Julian Tondo Wisudo/JIBI/Madiunpos.com)

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya