Solopos.com, BOYOLALI – Petugas Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM) Resort Selo memberlakukan buka tutup jalur pendakian Gunung Merapi lantaran pendaki membeludak pada Sabtu (16/8)/2014 malam.
Kepala BTNGM Resort Selo, Suwiknya, mengatakan membeludaknya pendaki di luar prediksi petugas.
Promosi Keren! BRI Jadi Satu-Satunya Merek Indonesia di Daftar Brand Finance Global 500
“Pendaki membeludak sekali hingga mengakibatkan kemacetan saat mendaki, mengantisipasi itu kami memberlakukan buka tutup jalur selama 30 menit sekali agar jalur pendakian tidak tersendat,” ujarnya saat ditemui Sampai Sabtu malam tercatat sekitar 2.000 orang lebih mendaki Gunung Merapi untuk menggelar Upacara Hari Kemerdekaan Indonesia di gunung tersebut. Menurut Suwiknya, membeludaknya pendaki tersebut karena Gunung Lawu dan Slamet ditutup untuk mendaki. “Saya kira faktor cuaca yang baik juga memengaruhi,” beber dia. Ribuan pendaki tersebut hanya tidak diperbolehkan mendaki sampai puncak Merapi melainkan hanya sampai pasar bubrah. Di sana mereka mengadakan upacara dengan mengibarkan bendera dengan ukuran 20 x 90 meter. Selain itu sebanyak 2014 bendera kecil juga ikut dikibarkan. Ketua Seksi Kedaruratan BPBD Boyolali sekaligus Komandan SAR Boyolali, Kurniawan Fajar Prasetya, mengatakan kedatangan para pendaki diantisipasi dengan mengerahkan personel tim SAR, pertugas Resort Selo, dan sukarelawan.