SOLOPOS.COM - Fredrich Yunandi menunjukkan foto Setya Novanto yang sedang dirawat di RS Medika Permata Hijau, Jakarta, Kamis (16/11/2017). (JIBI/Antara/Galih Pradipta)

Perawat mengungkapkan kondisi Setya Novanto (Setnov) yang sempat dikabarkan mengalami benjolan segede bakpao.

Solopos.com, JAKARTA — Kondisi Setya Novanto setelah mobilnya menabrak tiang listrik beberapa waktu lalu akhirnya terungkap. Jika dulu dikabarkan muncul benjolan di kepalanya, keterangan awak RS Medika Permata Hijau berkata lain.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Supervisor perawat di RS Medika Permata Hijau Nana Triatna mengaku tidak melihat benjolan atau luka di wajah Setya Novanto saat mantan ketua DPR itu dibawa ke rumah sakit. “Kalau luka tidak memperhatikan, kalau benjolan gede tidak ada,” kata Nana di pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Senin (26/3/2018).

Nana bersaksi untuk dokter Bimanesh Sutarjo yang didakwa bekerja sama dengan advokat Fredrich Yunadi untuk menghindarkan Ketua DPR Setya Novanto diperiksa dalam kasus korupsi e-KTP.

Padahal, sebelumnya advokat Fredrich Yunadi mengatakan pada malam itu Setnov mengalami kecelakaan, lalu pingsan dan sekujur tubuhnya mengalami luka serta bagian pelipis benjol sebesar bakpao. Nana pun mengaku bahwa pada 16 November 2017 tersebut sekitar pukul 18.00 dokter Bimanesh mendatanginya saat berkeliling di ruang Unit Gawat Darurat (UGD).

“Saat itu ada saya, suster Gina, perawat Apri, dan dokter Michael juga. Dokter Bimanesh tanya ‘Pasien saya sudah datang belum?’ Saya yang jawab ‘Belum dok’ lalu dokter Bimanesh bicara dengan dokter Michael agak jauh, jadi tidak terdengar karena seperti bisik-bisik,” ungkap Nana. Baca juga: Gesturnya Dianggap Melecehkan, Fredrich Yunadi Tuding Jaksa Tak Sekolah.

Dokter Michael menolak memberikan rekomendasi rawat inap untuk Setya Novanto yang belum tiba di RS Medika, tapi sudah diminta untuk langsung dirawat di ruangan VIP. Akhirnya Bimanes menuliskan surat pengantar rawat inap melalui poli berdasarkan rekomendasinya sendiri. Bimanesh selanjutnya menuju lantai 3, tempat ruang yang sudah dipersiapkan untuk Setnov.

“Saya lalu dipanggil [petugas] sekuriti, ‘Bu, Bu, pasiennya sudah datang’ lalu driver dan satpam mengambil selimut UGD. Saya tanya kenapa harus banyak-banyak? Satu saja cukup, tapi itu SN sudah diselimut dari kepala sampai kaki, wajahnya saja yang kelihatan,” ungkap Nana.

Dalam rekaman CCTV yang ditunjukkan oleh jaksa penuntut umum KPK, Setnov tampak dari pintu masuk sudah diselimuti selimut biru dari bagian kepala sampai lutut. Dia tidak sempat masuk ke ruangan UGD dan langsung diarahkan ke lantai 3.

“Saat saya keluar dari UGD, pasien sudah mau dinaikkan ke lantai 3, saya bantu buka lift, saya posisinya sudah merem seperti orang tidur,” tambah Nana. Baca juga: Dokter IGD RS Medika Permata Hijau Marah Diintervensi Fredrich Yunadi.

“Ada lihat luka?” tanya hakim. “Luka yang terbuka tidak ada, tidak ada benjolan juga. Perawat tidak ada yang ikut, saya biarkan pasien naik lift dan saya tidak ikut masuk tapi saya menyusul ke atas untuk bawa surat pengantar yang saya berikan ke suster Indri dan suster Nurul di lantai 3,” jawab Nana.

Setelah selesai menyerahkan surat, Nurul keluar ruangan dan Nana yang membantu Indri untuk memasang oksigen dan selang sedangkan Bimanesh langsung memeriksa pasien. “Saya tidak terlalu memperhatikan kondisi pasien, tapi pasien sudah dibuka bajunya, kelihatan mukanya tidak ada luka, tidak ada benjolan,” tegas Nana.

“Kan beritanya ada luka benjolan sebesar bakpao, saudara sudah disumpah loh?” tanya hakim.
“Benar, tidak ada, benjolan gede tidak ada,” ungkap Nana. Baca juga: Fredrich Yunadi Pernah Memaki Penyidik, KPK akan Buktikan Kebohongan.

Setelah selesai memasan alat bantu, Nana mengaku langsung keluar meninggalkan Bimanes dan suster Indri untuk melanjukan tugasnya berkeliling ruangan. Senada dengan Nana, perawat UGD RS Medika Permata Hijau Apri Sudrajat mengaku bahwa tidak ada luka di wajah Setnov.

“Jam 7 [malam] sekuriti dateng, mengatakan pasiennya datang dan saya konfirmasi ke dr Michael, dan minta selimput dan bantal. Selimut dibawa Apri, saya bawa bantal sambil arahkan ke security untuk segera ke lantai 3 karena advisnya dr Michael seperti itu, saat sampai sudah tertutup selimput dan tidak ada luka sama sekali,” ungkap Suhaidi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya