SOLOPOS.COM - Ilustrasi tenaga kesehatan. (Freepik)

Solopos.com, SOLO -- Pemkot Solo siap menampung perawat atau tenaga kesehatan RSUD Bung Karno yang dikabarkan diusir dari tempat indekos mereka di Grogol, Sukoharjo.

Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani, siap mengalihfungsikan Dalem Priyosuhartan menjadi tempat tinggal sementara tenaga kesehatan yang ditolak masyarakat.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Rumah tersebut sedianya untuk orang dalam pemantauan (ODP) kontak erat.

18 Positif, Ini Sebaran Kasus Covid-19 Per Kelurahan di Solo 27 April

“Kapasitasnya sekitar 70 orang. Kami sudah banyak menerima masukan untuk menyediakan tempat tinggal bagi tenaga kesehatan,” ungkapnya kepada wartawan di Balai Kota Solo, Senin (27/4/2020).

Seperti diberitakan, tiga perawat RSUD Bung Karno Solo diusir dari tempat indekos mereka di Grogol, Sukoharjo. Saat ini mereka terpaksa tinggal di lantai V RSUD tersebut.

Direktur RSUD Bung Karno Solo, Wahyu Indianto, mengatakan warga meminta tiga perawat meninggalkan tempat indekos dan pindah dari lingkungan tersebut.

Mudahkan Pemantauan, Pemudik di Mayungan Klaten Dipasangi Gelang

Wahyu juga mengaku tidak tahu apa alasan warga sampai tiga perawat itu harus diusir dari tempat indekos mereka.

"Kejadiannya pada Jumat [24/4/2020]. Kami langsung menjemput mereka menggunakan ambulans dan membawa mereka ke rumah sakit beserta barang-barang mereka,” kata dia kepada wartawan, Senin (27/4/2020).

Wahyu menyayangkan sikap warga yang memberikan stigma negatif kepada tenaga kesehatan selama pandemi Covid-19.

Pemkab Wonogiri Waspadai Penularan Corona di Pasar Tradisional Daerah Perbatasan

Ia memastikan seluruh tenaga kesehatan dan perawat bekerja sesuai standar kesehatan sehingga tidak seharusnya ditolak apalagi diusir dari indekos mereka.

Memakai APD Lengkap

Selama bekerja melayani pasien, para tenaga kesehatan memakai alat pelindung diri (APD) lengkap. Saat pulang ke tempat indekos atau rumah mereka sudah bersih.

“Ketakutan yang tidak berdasar. Alur penanganan sudah diatur jelas sehingga masyarakat tidak perlu khawatir. Mereka pasti sudah bersih kembali saat pulang ke rumah,” ucapnya.

Tambah 1 Lagi, Warga Joyotakan Solo Usia 34 Tahun Positif Covid-19

Tenaga kesehatan, sambung dia, juga memiliki ilmu dan pengalaman yang cukup guna mencegah penularan penyakit. Syarat ketat ditetapkan saat melepas pakaian dinas.

Warga diminta tidak menambah beban dengan menjauhi, menolak, mendiskriminasi perawat, apalagi sampai diusir dari tempat indekos mereka.

“Mereka kan sudah berjuang menangani Covid-19, mereka butuh dukungan bukan stigma,” kata Wahyu.

Jokowi Sebut Covid-19 Indonesia Reda Juni, Apindo: Sulit Memprediksi

Informasi yang diperoleh Solopos.com, evakuasi ketiga perawat perempuan yang diusir dari tempat indekos tersebut juga diunggah di akun Instagram RSUD Bung Karno Solo, Senin siang.

Video berdurasi dua menit itu merekam proses pengangkutan barang-barang perawat dan perjalanannya dari indekos menuju RSUD Bung Karno.

“Setop stigma tenaga kesehatan penanganan Covid-19,” tulis caption video tersebut.

Hand Sanitizer Bantuan Kemensos Berstiker Fotonya, Bupati Klaten: Salah tempel



Di sisi lain, Camat Grogol, Sukoharjo, Bagas Windaryanto, mengaku belum bisa memberikan tanggapan soal pengusiran tiga perawat RSUD Bung Karno, Solo.

Dia mengaku kesulitan melacak tempat indekos dimaksud karena alamatnya tidak jelas.

Bagas menegaskan terkait wabah Covid-19, di Grogol belum pernah ada penolakan dalam bentuk apa pun. "Coba tolong alamat pastinya mana [indekos yang mengusir perawat], biar saya cari," kata Bagas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya