SOLOPOS.COM - Ilustrasi Mudik (Solopos/Whisnupaksa Kridhangkara)

Solopos.com, SOLO -- Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, menegaskan perantau yang mudik saat situasi darurat corona wajib menjalani karantina mandiri. Hal itu sebagai antisipasi penularan virus corona atau covid-19.

Rudy, sapaan akrabnya, mengatakan perantau tersebut mengabaikan imbauan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, yang melarang pulang kampung. Padahal, imbauan agar perantau tidak mudik saat darurat corona itu sudah disampaikan dua pekan lalu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Jika gelombang mudik tidak bisa dibendung, Rudy berpendapat kepala daerah tujuan mudik harus memaksa mereka karantina mandiri sesudah sampai di kampung.

Bayi 4 Bulan di Kulon Progo Positif Corona, Begini Kronologinya

"Periksa dulu kondisinya seperti apa. Jangan sampai kita [pemerintah] sudah melakukan apa pun untuk mencegah persebaran di tingkat lokal, mereka yang datang bawa virus. Kami enggak menuduh, ini wujud antisipasi,” kata dia kepada wartawan di Rumah Dinas Wali Kota Loji Gandrung, Rabu (25/3/2020).

Rudy juga meminta pemudik proaktif melaporkan riwayat perjalanannya. Informasi itu disampaikan kepada pemerintah daerah sehingga jika terjadi sesuatu, pemerintah bisa lebih cepat mengambil tindakan medis.

Round Up Corona Jateng: Pasien Positif Naik 100 Persen

“Kami sudah perintahkan kepada RT-RW untuk memantau lingkungannya. Kalau ada pemudik, langsung diminta karantina mandiri. Kami kan enggak bisa melarang, karena itu hak mereka. Tapi alangkah baiknya mudik ini ditunda dulu,” ucapnya.

Soal alternatif lockdown, Rudy mengaku langkah itu sulit dilakukan di negara kepulauan. Namun, perpanjangan KLB dengan imbauan di rumah saja sebenarnya sudah mirip karantina wilayah.

DKK Solo Masih Menyusun Rencana Pengawasan Arus Mudik

Razia kerumunan massa agar membubarkan diri juga langkah efektif. Tapi kalau mau lebih jauh lagi, menurut Rudy harus disiapkan betul karena mereka butuh makan.

Tambah 1, Total Pasien Corona Meninggal di RSUD Dr. Moewardi 4 Orang

"Larangan keras keluar rumah bisa dilakukan dengan mempersiapkan bahan baku pangan. Kondisi seperti ini saja kasihan sektor informal, yang kerja harian paling terdampak. Kami sedang memikirkan solusinya jika kondisi memburuk,” kata Rudy.

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, mengaku masih menyusun rencana pengawasan arus mudik. “Masih dikomunikasikan, yang jelas puskesmas, dan pemangku wilayah wajib koordinasi. Kalau ada yang pulang kampung harus lapor ke kami dan mereka sebaiknya begitu datang langsung karantina mandiri dua pekan,” ucapnya.

Minum Alkohol Murni Demi Cegah Corona, 30 Warga Tewas

Sebagai informasi, berdasarkan survei angkutan Lebaran tahun lalu pemudik yang memasuki wilayah Kota Solo paling banyak dari wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

Bahkan, Kota Solo menjadi tujuan mudik tertinggi di antara kabupaten/kota lainnya di Provinsi Jawa Tengah dengan jumlah 642.789 orang pemudik atau sekitar 4,31 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya