SOLOPOS.COM - Ilustrasi pertikaian antaranggota perguruan silat. (Dok. Solopos.com)

Harianjogja.com, BANTUL- Kapolres Bantul AKBP Surawan mengatakan kasus konflik terkait dukungan terhadap calon anggota legislatif di Bantul yang melibatkan perangkat desa, saat ini tengah ditangani Polsek Kretek dan kemarin proses menuju perdamaian sedang diupayakan.

Di singgung belum adanya penahanan terhadap pelaku, Kapolres menyatakan belum perlu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Namun dia memastikan tidak ditahannya para pelaku bukan karena tekanan dari parpol tertentu, melainkan murni kewenangan petugas.

Menurut perwira tertinggi di Polres Bantul itu, penahanan pelaku dilakukan terhadap tersangka apabila dipandang perlu karena berbagai pertimbangan kemungkinan kabur melarikan diri atau menghilangkan bukti, sehingga mempersulit penyidik.

“Tapi sekarang masih dalam proses musyawarah menuju damai,” ungkap Surawan, Kamis (27/2/2014).

Menyikapi kabar tersebut Anggota KPU Bantul Titik Istiyawatun Khasanah menyesalkan jika memang benar kejadian duel akibat perbedaan parpol atau caleg. Tanpa melihat dua parpol atau caleg yang diusung, Titik menegaskan kedewasaan demokrasi dalam setiap wilayah ikut ditentukan dari sejauhmana pemilih menyikapi perbedaan pilihan.

“Beda pilihan itu tidak salah. Yang salah itu menjadikan pilihan sebagai alasan melanggar aturan seperti jual beli suara, intimidasi dan teror,” jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, enam pemuda Donotirto, Kecamatan Kretek, Bentul, terlibat perkelahian di Puskesmas Kretek, Rabu (25/2/2014) sekitar pukul 17.20 WIB.

Lima orang pelaku seorang di antaranya perangkat Desa Donotirto bernama Jumirin turut terlibat pengroyokan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya