SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Solopos/Trianto Hery S)

Saat ini sudah banyak kekosongan perangkat yang hampir merata di seluruh desa di Gunungkidul.

Harianjogja.com, WONOSARI – Wakil Ketua Komisi A DPRD Gunungkidul Suhardono meminta proses seleksi pengisian perangkat desa benar-benar diperhatikan. Hal ini dilakukan agar prosesnya tidak menimbulkan polemik di masyarakat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dia menilai saat ini sudah banyak kekosongan perangkat yang hampir merata di seluruh desa di Gunungkidul. Beberapa desa terpantau sudah melakukan proses pengisian terhadap kekosongan itu. “Berdasarkan Perda No.4/2015 tentang Perangkat Desa, proses pengisian dilakukan melalui seleksi, termasuk didalamnya jabatan kepala dusun,” kata Suhardono kepada wartawan, Selasa (14/6/2016).

Politikus Demokrat ini meminta, dalam proses seleksi harus benar-benar diperhatikan. Prosedur dalam tahapan harus dilaksanakan semuanya, sehingga pengisian dapat berjalan dengan transparan. Hal ini dilakukan guna menghindari tudingan miring, di mana proses seleksi sangat rawan dimanipulasi. “Untuk itu prosesnya harus dilakukan dengan benar dan transparan,” katanya.

Sementara itu, Kepala Sub Bagian Administrasi dan Perangkat Desa, Bagian Administrasi Pemerintahan Desa, Sekretariat Daerah Gunungkidul Aris Pambudi mengatakan, untuk pengisian diserahkan ke masing-masing desa. sedang untuk pengawasan dilakukan oleh camat setempat apakah proses yang dilakukan sudah sesuai dengan prosedur yang terutang dalam perda.

Kendati demikian, kata Aris, meski memiliki kewenangan untuk mengevaluasi, namun camat sangat sulit untuk menggugurkan calon yang terpilih, kecuali ada cacat dalam penyelenggaraan, di mana prosedurnya tidak dilalui semua dan calon terpilih tidak mengumpulkan persyaratan dengan lengkap. “Tanpa itu sulit menggugurkan hasil seleksi perangkat. Sebab tugas camat hanya mengevaluasi bahwa prosesnya sudah sesuai aturan dan secara administrasi berkas calon telah lengkap,” ujar dia.

Dia menambahkan, sudah meminta pihak kecamatan untuk menyerahkan daftar kebutuhan pengisian perangkat. Namun hingga kemarin belum seluruh kecamatan mengumpulkan data tersebut, sehingga Aris belum bisa menyebutkan secara pasti berapa kekurangan tersebut. “Jumlahnya bisa mencapai ratusan, karena dari tujuh kecamatan yang menyerahkan kekurangannya, ada seratus posisi yang lowong,” kata Aris.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya