SOLOPOS.COM - Perempuan barista asal Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah meracik kopi. (Antara)

Solopos.com, KUDUS — Seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) di Kabupaten Kudus diwajibkan menyajikan minuman kopi lokal di kantor masing-masing. Langkah diharapkan mendukung peningkatan daya saing dan penjualan kopi lokal Kudus.

“Masing-masing OPD di Kudus memiliki anggaran untuk makan dan minum di kantornya. Jika selama ini tidak menyajikan kopi, maka kami instruksikan untuk mulai menyediakan Kopi Muria,” ujar Pelaksana tugas Bupati Kudus M Hartopo di Kudus, Jawa Tengah, Selasa (19/11/2019).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ia berharap dengan adanya dukungan tersebut peminat kopi Muria di Kudus semakin meningkat. Masing-masing OPD yang hendak menyajikan minuman kopi, kata dia, dipersilakan memilih kopi dari desa mana saja, asalkan benar-benar kopi yang ditanam oleh petani lokal Kudus.

Ekspedisi Mudik 2024

Apalagi, lanjut dia, saat ini sudah banyak petani kopi yang lebih memilih menjual produknya dalam bentuk siap racik dibandingkan sebelumnya. Pada masa sebelumnya, petani kopi Kudus kerap menjual produk dalam bentuk biji merah.

Selain menginstruksikan masing-masing OPD menyediakan minuman kopi di kantor masing-masing, Pemkab Kudus juga siap memberikan pendampingan serta mengupayakan adanya bantuan peralatan. Langkah itu diharapkan mendorong pelaku usaha kopi muria semakin berkembang dan memiliki daya saing.

Sekretaris Dinas Perdagangan Kabupaten Andi Imam Santosa mengakui siap menyediakan minuman kopi di kantornya untuk para pegawai. Minuman yang disajikan selama ini, kata dia, sering kali minuman teh, sedangkan nantinya akan diganti dengan minuman kopi lokal Kudus.

Ia mengakui di kantornya memang tersedia anggaran untuk makanan dan minuman, sehingga nantinya bisa diarahkan untuk membeli produk kopi lokal Kudus.

Widodo, salah seorang petani sekaligus pengusaha Kopi Muria mengaku senang dengan adanya dukungan pemerintah daerah dengan menginstruksikan jajarannya menyediakan minuman kopi di kantor. “Harapannya, kebijakan tersebut bisa menggairahkan pelaku usaha kopi karena di tingkat lokal sudah mendapatkan dukungan penuh pemerintahnya,” ujarnya.

Shinta, seorang perempuan barista asal Colo, Kecamatan Dawe, mengaku senang dengan adanya perhatian dari pemkab karena bisa mendorong pelaku usaha kopi muria untuk mengembangkan usahanya. Kegiatan festival kopi yang baru saja digelar, kata dia, juga sangat mendukung upaya pelaku usaha mempromosikan produknya kepada masyarakat.

“Tanpa ada kegiatan yang difasilitasi pemkab, tentunya pelaku usaha yang mayoritas masih baru tentunya kesulitan melakukan penetrasi pasar kopi,” ujarnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya