Solopos.com, SRAGEN -- Sebuah tempat cuci tangan terpasang di bagian depan Kantor Lazismu Sragen. Sebelum masuk, para pengunjung diminta untuk mencuci tangan.
Dua buah tempat duduk berjarak sekitar 1 meter berada di depan meja layanan. Meja itu diberi pembatas berupa akrilik. Di bagian pelayanan itu juga terdapat hand sanitizer yang bisa dipakai secara gratis oleh pengunjung.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Cerita Duta Perubahan Perilaku: Pakai Bahasa Lokal hingga Beri Masker Gratis
Selama terjadinya pandemi Covid-19, semua pengunjung Lazismu Sragen wajib mengenakan masker.
Protokol kesehatan yang meliputi gerakan 3M yakni mencuci tangan dengan sabun, memakai masker dan menjaga jarak sudah diterapkan di Lazismu Sragen.
Efek Parah Kerusakan Covid-19, Perusahaan Zombi AS Membengkak
Dengan menerapkan protokol kesehatan, Lazismu Sragen turut mengampanyekan cara penanggulangan virus corona kepada masyarakat.
“Kami ingin pengunjung tahu bahwa budaya melaksanakan protokol kesehatan itu sudah diterapkan di mana-mana. Tidak hanya di Lazismu, kami juga berharap protokol kesehatan itu diterapkan di lingkungan masyarakat,” papar Direktur Eksekutif Lazismu Sragen, Ronny Megas Sukarno, kepada Solopos.com, Rabu (18/11/2020).
Kasus Covid-19 Tinggi, Ganjar Sebut Tes PCR di Klaten & Karanganyar Rendah
Sejak terjadi pandemi Covid-19, Lazismu Sragen sudah meluncurkan sejumlah program kegiatan seperti penyemprotan disinfektan secara gratis, pembagian 2.000 masker kepada warga di 20 kecamatan.
Untuk Warga Terdampak Pandemi
Selain itu, Lazisu Sragen juga melakukan pemberian 1.500 botol hand sanitizer, penyaluran sembako untuk warga terdampak pandemi, penyaluran insentif kepada guru dengan honor di bawah Rp500.000/bulan dan lain-lain.
Penyemprotan disinfektan itu diselenggarakan Lazismu dengan menggandeng Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Sragen.
Minuman “Sate Buntel” Dari Bunga Telang Disebut Bisa Tangkal Covid-19, Begini Cara Membuatnya
Tidak hanya menyasar sejumlah lembaga pendidikan yang bernaung di bawah payung Muhammadiyah, penyemprotan disinfektan itu juga menyasar tempat-tempat peribadatan seperti masjid, musala, gereja, wihara dan lain-lain.
“Sampai sekarang kami masih membuka layanan penyemprotan disinfektan. Baik lembaga swasta, instansi pemerintah hingga perorangan bisa mengakses layanan penyemprotan disinfektan secara gratis ini,” papar Ronny.
Hari Ini Dalam Sejarah: 18 November 1912, Muhammadiyah Berdiri