SOLOPOS.COM - Ilustrasi sarung yang digunakan untuk perang sarung, (Istimewa/Humas Polri)

Solopos.com, BANTUL — Aksi perang sarung yang digelar para remaja belasan tahun selama bulan puasa terus saja terjadi. Terbaru, aksi perang sarung digelar puluhan remaja di Jalan Patuk-Dlingo dan di utara SMPN 1 Dlingo, Jumat (31/3/2023) malam hingga Sabtu (1/4/2023) dini hari.

Kapolsek Dlingo, AKP Basungkawa, mengatakan total ada 24 remaja yang mayoritas masih pelajar SMP yang diamankan dalam peristiwa perang sarung itu. Mereka ditangkap saat polisi menggelar patroli rutin selama bulan Ramadan dengan sasaransasaran balap liar, perang sarung, minuman keras, judi, dan petasan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dalam patroli tersebut, polisi menemukan para remaja yang sedang nongkrong di Jalan Patuk-Dlingo dan di utara SMPN 1 Dlingo. “Mereka semua kami amankan dan kami bawa ke Polsek untuk pemeriksaan. Sebanyak 16 remaja yang kedapatan sedang nongkrong di Jalan Patuk-Dlingo dan delapan remaja atau pelajar baru perang sarung,” katanya, Sabtu (1/4/2023).

Dari hasil pemeriksaan, para pelajar ternyata membawa sarung yang digulung dan mereka juga mengakui baru saja melakukan perang sarung. “Tapi perang sarung ini sesama teman sendiri, niatnya katanya main-main, ikut-ikutan yang sedang tren. Jadi tidak ada permusuhan,” ucapnya.

Karena tidak ditemukan tindak pidananya mereka hanya dilakukan pembinaan dengan membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi lagi perbuatannya atau tidak keluar pada malam hari. Dalam kesempatan tersebut pihaknya juga menghadirkan para orang tua dari 24 remaja, perwakilan dari sekolah, lurah, dan juga panewu.

Para pihak terkait tersebut dihadirkan untuk sama-sama mengimbau agar para remaja tidak keluar pada malam hari tanpa ada kepentingan yang mendesak. Ia meminta para orang tua untuk menjaga anaknya untuk tidak keluar pada malam hari supaya tidak terlibat menjadi korban atau pelaku kejahatan jalanan.

“Kami memberikan imbauan kepada para pelajar dan orang tua atau wali agar senantiasa berpartisipasi dalam menjaga serta mengawasi putranya,” ujarnya. Pada Sabtu pagi para remaja tersebut kemudian dipulangkan.

Sementara 13 sepeda motor yang digunakan remaja tetap disita sampai Lebaran nanti dengan alasan supaya tidak digunakan kembali untuk keluar malam. “Sepeda motor boleh diambil nanti setelah Lebaran,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya