SOLOPOS.COM - Jumlah tentara AS yang tewas di Afghanistan mencapai 2.000, Minggu (30/09/2012). (google)

Jumlah tentara AS yang tewas di Afghanistan mencapai 2.000, Minggu (30/09/2012). (google)

KABUL – Jumlah pasukan Amerika Serikat (AS) yang tewas di Afghanistan telah mencapai angka 2.000 orang, menyusul “serangan insider” yang menewaskan seorang tentara dan seorang kontraktor sipil di Provinsi Wardak, Afghan timur, Sabtu (29/9/2012)

Promosi Wealth Management BRI Prioritas Raih Penghargaan Asia Trailblazer Awards 2024

Menurut seorang pejabat AS yang tak bersedia disebut identitasnya, Minggu (30/9/2012), tentara yang tewas dalam serangan Sabtu itu dikonfirmasi berasal dari Amerika. Tentara yang tewas dalam serangan yang dilakukan pasukan Afghan sendiri itu merupakan tentara ke-2.000 AS, sejak genderang Perang Afghanistan ditabuh 2001 lalu.

Setidaknya dua tentara Afghanistanjuga tewas dalam serangan pada Sabtu di sebuah pos pemeriksaan militer di provinsi Wardak, kata Shahidullah Shahid, juru bicara pemerintah provinsi. “Seorang tentara Afghanistanmengarahkan pistol ke tentara AS dan mulai menembak,” tutur Shahid seperti dilansir yahoonews.

Dikatakannya, pos pemeriksaan itu berada di Distrik Abad Sayd, tepat di luar markas bersama AS-Afghanistan. “Laporan awal menunjukkan ada kesalahpahaman terjadi antara tentara Afghanistan dan Amerika,” lanjut Shahid.

Penyidik telah dikirim ke lokasi kejadian untuk mengumpulkan fakta lapangan terkait insiden yang terjadi. Seorang juru bicara militer Afghanistan menolak memberikan komentar terkait insiden itu.

Personel tentara dan polisi Afghanistan, atau militan yang berseragam, telah menembak mati lebih dari 50 tentara asing sepanjang tahun ini. Hal ini telah mengikis kepercayaan antara pasukan koalisi dan mitra Afghanistan mereka.

Jumlah korban tewas yang sama di pihak polisi dan tentara Afghanistanjuga memberi mereka alasan untuk curiga terhadap keberadaan penyusup. Meningkatnya jumlah “serangan insider” mendorong militer AS untuk membatasi operasi bersama pasukan Afghan sejak awal bulan ini.

Namun, kebijakan itu telah dicabut dalam dua hari terakhir dan operasi bersama kembali digelar. Hubungan dekat antara pasukan NATO dan Afghan, dengan pasukan koalisi berposisi sebagai penasihat, mentor dan pelatih, merupakan bagian penting dari strategi AS untuk mengembalikan kontrol keamanan kepadaAfghanistan.

Langkah ini merupakan bagian dari persiapan penarikan pasukan tempur AS dan negara-negara lain pada akhir 2014 atau hanya 27 bulan lagi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya