SOLOPOS.COM - Bagir Manan (FOTO/dtk)

Bagir Manan (FOTO/dtk)

JAKARTA – Ketua Dewan Pers Bagir Manan meminta pers tidak memelihara masa transisi karena akan menyebabkan adanya pembenaran atas tindakan-tindakan yang seharusnya tidak bisa dilakukan.

Promosi Kisah Inspiratif Ibru, Desa BRILian Paling Inovatif dan Digitalisasi Terbaik

“Masa 11 tahun transisi terus. Pers harus dorong masa normalisasi,” kata Bagir saat Pelatihan Calon Penguji Uji Kompetensi Wartawan Perum LKBN Antara di Jakarta, Rabu (25/1/2012). Untuk itu, kata Bagir, pers harus hati-hati di masa transisi.

Ia mengatakan dalam masa transisi terkadang ada pembenaran-pembenaran terhadap hal yang tidak normal sehingga jika pemerintah atau masyarakat melakukan sesuatu hal yang tidak normal maka minta dimaklumi. Demikian juga jika anggota DPR sering kacau. “Maka akan dibilang maklumlah anggota DPR transisi,” katanya. Hal itu, kata mantan Ketua Mahkamah Agung tersebut, tentu tidak bisa dibiarkan. “Itu contoh tanggung jawab kita (pers) yang harus kita tangani dengan baik,” katanya.

Pada kesempatan itu, Bagir juga mengharapkan standar kompetensi bagi wartawan mempunyai dampak bagi wartawan sendiri, bagi organisasi dan berdampak sosial. Dampak bagi wartawan antara lain diharapkan mampu meningkatkan kamampuan wartawan. Sertifikasi juga diharapkan mempunyai dampak ke organisasi. “Selain individunya maju maka organisasinya juga diharapkan maju,” katanya. Sementara itu mengenai dampak sosial dan ke publik, Bagir mengatakan, “tidak ada gunanya jika publik tidak memperoleh apa-apa”.

JIBI/SOLOPOS/Ant

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya