SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Berawal dari sebuah keraguan hingga penuh harapan

Oleh: Nadhiroh

Promosi Siap Layani Arus Balik, Posko Mudik BRImo Hadir di Rute Strategis Ini

Orang-orang silih berganti berdatangan ke tempat Suyoko, 30, Jumat (31/12) malam. Hanya dalam hitungan menit atau bahkan beberapa detik, mereka menyambangi pria yang membuka usahanya di Jl Menco 3  Pabelan, Kabupaten Sukoharjo.

Di ruang berukuran sekitar 2,5 meter x 2,5 meter di sebuah wilayah yang termasuk daerah pinggiran Kota Makmur itulah Suyoko sehari-hari menggantungkan penghasilannya dari SIB Cell, sebuah usaha penjualan kartu perdana dan isi ulang pulsa yang dirintis tiga tahun lalu.

Mereka yang akan mengisi ulang pulsa, sebagian besar langsung menulis nomor yang akan diisi sekaligus nilai pulsa yang dikehendaki. Suyoko sudah menyiapkan dua buku bagi  konsumen-konsumennya. Dengan ramah dan cekatan, suami  Idawati itu melayani pelanggannya.  Di samping itu, pria asal Wonogiri itu pun terlihat sangat sabar melayani pembeli.

Ada 12 handphone (HP) yang dipakai Suyoko untuk memberikan kepuasan pelanggan dalam pengiriman isi ulang pulsa. Masing-masing HP tersebut telah disiapkannya dengan layanan dari berbagai operator telekomunikasi di Tanah Air.

“Saya ingin pengiriman pulsa bisa cepat untuk kepuasan pelanggan. Selain itu, kontrol pun lebih enak,” ucap Suyoko saat ditemui Espos, Jumat.

Ayahnda Bintang itu mengandalkan keberadaan mahasiswa dan dosen,  khususnya yang berada di area Kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Rupiah demi rupiah dikumpulkan dari laba usaha layanan yang diberikan berbagai operator telekomunikasi.

Lelaki yang pernah mengenyam pendidikan di Universitas Islam Batik (UNIBA) Solo tersebut awalnya sempat ragu ketika akan membuka usaha isi ulang pulsa. Pasalnya, di wilayah tersebut sudah banyak orang yang memiliki usaha serupa.

Akhirnya, Suyoko pun tetap memutuskan untuk menekuni usaha tersebut. Sebab, beberapa usaha yang pernah dilakoninya pernah mandeg dan belum memberikan hasil yang memuaskan. Di antaranya membuka warung makan, usaha kredit pakaian, bekerja di percetakan dan lain-lain.

“Modal awal saat membuka usaha ini (SIB Cell-red) sekitar Rp 2,5 juta. Waktu itu saya pakai dua HP,” imbuhnya.

Peran operator

Kali pertama menjalankan SIB Cell, Suyoko hanya melakukan 12 transaksi/hari. Lama kelamaan, peningkatan terjadi sedikit demi sedikit. Hingga saat ini tercatat rata-rata tiap hari melayani 125-150 transaksi dari pukul 08.00 WIB-24.00 WIB. Bahkan, kadang mencapai 200 transaksi/hari. Untuk tiap transaksi, Suyoko mengambil laba Rp 400-Rp 500.

Suyoko bersyukur dengan peran operator dari berbagai layanan telekomunikasi, perekonomiannya kian maju.

“Kerja saya sekarang lebih santai dan hasilnya pun kelihatan. Saya ingin punya rumah sendiri. Saya juga ingin pendidikan anak-anak lebih baik,” ucap dia.

Saat ini, lanjut dia, harga kartu perdana maupun pulsa semakin murah sehingga banyak konsumen yang berlomba-lomba memanfaatkan momen promo tarif murah yang ditawarkan masing-masing operator.

Senada soal peran operator, pengalaman yang tak berbeda jauh juga dialami pemuda asal Kelurahan Karangasem, Laweyan, Solo, Yanu Priyanto, 25. Di Comet Cell yang berada di pinggiran Kota Solo tepatnya di Jl Tanjung No 48  Karangasem, lajang yang biasa disapa Yanu itu sekarang memasarkan 80% produk dari PT XL Axiata Tbk (XL).

“Pelanggan XL saya kebanyakan dari luar kota seperti Bandung dan Madura. Mereka banyak kos di sekitar tempat saya. Adanya promo XL Tarif murah membuat tiap hari pasti ada yang beli kartu perdana XL,” tutur Yanu.

Meski tidak secara terbuka menyampaikan pendapatannya sehari-hari, Yanu mengakui operator memiliki peran dalam peningkatan penghasilannya apalagi dengan promo-promo tarif murah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya