SOLOPOS.COM - Aparat Polres Sragen melakukan olah kejadian perkara perampokan di toko emas di Dukuh Jambangan RT 028, Desa Celep, Kedawung, Sragen, Kamis (26/10/2017). (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Polres Sragen memeriksa rekaman kamera CCTV perampokan bersenjata api di toko emas wilayah Jambangan.

Solopos.com, SRAGEN — Perampokan bersenjata api (senpi) di toko emas Enthung Mas, jalan Grompol-Jambangan, area Pasar Jambangan Desa Celep, Kecamatan Kedawung, Sragen, Kamis (26/10/2017), sempat terekam kamera closed circuit television (CCTV).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Polisi masih mendalami dan mempelajari semua barang bukti yang ditemukan dari hasil olah kejadian perkara secara intensif. Hingg Jumat (27/10/2017), data yang dihimpun tim Polres Sragen masih prematur. Polres mengerahkan semua personel reserse mobile (resmob) untuk memburu enam orang perampok bersenjata tersebut. (Baca: Lepaskan 3-4 Tembakan, 6 Perampok Kuras 1 Kg Emas di Jambangan)

Tokoh masyarakat Desa Celep, Kedawung, Sragen, Suyadi Kurniawan, menyampaikan para pedagang dan warga di sekitar toko emas Enthung Mas Pasar Jambangan masih trauma dengan peristiwa perampokan disertai tembakan itu. Suyadi mengatakan perbuatan enam kawanan perampok bersenpi itu menakutkan bagi warga walaupun peristiwa itu hanya berlangsung selama 10 menit.

Ekspedisi Mudik 2024

“Waktu 10 menit itu terlalu lama. Sebagai upaya antisipasi, kami berharap polisi lebih menggiatkan patroli ke desa-desa, bukan hanya di wilayah Sragen tetapi juga di wilayah Karanganyar karena lokasi Pasar Jambangan itu terletak di daerah perbatasan Sragen dan Karanganyar. Kalau perlu dibuatkan pos polisi di pasar itu dan disediakan petugas penjaga secara bergiliran,” harap Suyadi.

Suyadi mengatakan toko emas milik Ahmad Tarwiyanto, 42, itu masih tutup. Dia meminta aparat di tingkat desa atau kecamatan untuk memasang stiker atau pamflet berisi nomor-nomor penting yang bisa dihubungi saat kondisi darurat.

“Jujur saja kalau pas kejadian kemarin itu ada yang kreatif langsung menghubungi polisi terdekat mungkin akan lain ceritanya. Warga tidak segera menghubungi polisi karena tidak ada nomor yang bisa diakses dengan mudah,” imbuhnya.

Polisi sudah memeriksa sejumlah saksi. Salah satunya pemilik toko emas asal Kerjo, Karanganyar, Ahmad Tarwiyanto. Ahmad saat dihubungi Solopos.com, Jumat siang, mengaku sudah dimintai keterangan sore hingga malam hari.

Dia menjelaskan etalase yang dipecah dengan beberapa kali tembakan itu membujur dari selatan ke utara karena toko itu terletak di utara jalan. Kaca sisi samping luar yang dipecah dengan beberapa kali tembakan.

“Saat itu yang berjaga Pak Winoto. Beliau itu kakak ipar saya. Beliau yang saya beri tanggung jawab untuk menjaga toko itu. Biasanya Pak Winoto berjaga bersama dengan anak perempuannya. Saat itu hanya beliau yang ada di toko. Untungnya tidak diapa-apakan. Ya, hanya diancam dengan suara senpi itu. Sekarang beliau sehat-sehat saja dan tidak shock lagi,” imbuhnya.

Ahmad mendapat keterangan dari Winoto ada delapan kali tembakan yang terdengar di toko emas itu. Selain itu, Ahmad menghitung ada 10 kotak perhiasan berupa kalung dan gelang yang dikuras perampok tak dikenal itu.

“Itu hanya emas biasa. Itu yang model Italia. Ya, emas yang diambil sampai 1 kg dan kerugiannya sampai Rp300 juta,” ujarnya.

Ahmad sudah menyerahkan barang bukti yang ada kepada polisi, termasuk rekaman kamera CCTV. Ahmad tak mengetahui gerak-gerik orang yang mencurigakan karena yang mengetahui persis Winoto.

Sementara itu, Kapolres Sragen AKBP Arif Budiman menyatakan seluruh alat bukti yang ditemukan polisi di lokasi kejadian masih dalam proses pendalaman dan penyelidikan secara intensif. Dia mengaku ada rekaman kamera CCTV yang disita sebagai alat bukti.

“Jangan terlalu detail lah, nanti pelakunya semakin jauh. Intinya Polres masih menyelidiki secara intensif berdasarkan alat bukti dari TKP [tempat kejadian perkara]. Kami belum bisa mengambil kesimpulan atas perkara itu apalagi dikaitkan dengan perkara pencurian toko emas di Kota Sragen. Data yang kami kumpulkan masih prematur,” tuturnya.

Sebelumnya pernah terjadi pencurian toko emas Ragil Baru di Jl. Ahmad Yani Pasar Kota Sragen dengan kerugian yang sama, yakni 1 kg emas yang setara dengan Rp300 juta. Kasus itu sampai sekarang juga belum terungkap oleh tim Polres Sragen.

“Kami mengerahkan seluruh sumber daya yang dimiliki Polres untuk memburu pelaku. Tentu kami juga berkoordinasi dengan Polres tetangga, seperti Polres Karanganyar. Kalau koordinasi itu sifatnya bukan parsial pada peristiwa perampokan ini saja tetapi terkait dengan perkara lainnya,” tambahnya.

Kapolres enggan menyebut komplotan perampok itu merupakan perampok profesional karena belum ada kesimpulan atas penyelidikan barang bukti. “Yang jelas kami sudah memeriksa delapan orang saksi. Dari pihak penjaga ada dua orang saksi dan pemiliknya. Ya semoga kasus itu segera terungkap,” harapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya