SOLOPOS.COM - Suasana rumah juragan mebel dan SPBU, Suranto, 53, di jalan Solo-Purwodadi tepatnya di Dusun Rambat RT 010, Desa Banaran, Kalijambe, Sragen, sesaat setelah disatroni kawanan perampok, Rabu (27/7/2016). (Moh. Khodiq Duhri/JIBI/Solopos)

Perampokan Sragen terjadi di Desa Banaran, Kalijambe, Sragen.

Solopos.com, SRAGEN–Kawanan perampok yang diperkirakan berjumlah lima orang menyatroni rumah Suranto, 53, juragan mebel dan SPBU di Dusun Rambat RT 010, Desa Banaran, Kalijambe, Sragen, Rabu (27/7/2016) dini hari.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebelum beraksi, kawanan perampok itu melumpuhkan penjaga rumah, Lestyananda, 24, warga Kebak, Mojolaban, Sukoharjo. Cerita bermula ketika rumah Suranto yang berlokasi di jalan Solo-Purwodadi, Banaran, didatangi dua orang tak dikenal sekitar pukul 03.00 WIB. Mereka mengetuk pintu gerbang rumah tersebut. Saat itu, Lestyananda sempat menanyakan maksud kedatangan kedua orang itu. Mereka mengaku ingin bertemu Suranto. Tanpa menaruh curiga, Lestyananda langsung membukakan pintu gerbang. Begitu pintu gerbang dibuka, salah satu dari keduanya memukul penjaga rumah itu bertubi-tubi. Total dia mendapat pukulan sekitar lima kali menggunakan tangan kosong. Selanjutnya, kedua kaki dan lengan Lestyananda diikat menggunakan klem plastik. Mulutnya juga disekap menggunakan ikat pinggang Lestyananda sendiri.

Tak lama kemudian, sebuah mobil Toyota Avanza warna hitam masuk ke carport rumah. Selanjutnya, empat orang masuk ke dalam rumah. Sementara satu orang menjaga Lestyananda yang sudah tak berdaya. Empat orang itu langsung menuju kamar Lestyananda dan Suranto. Pemilik rumah itu tidak berdaya melawan karena kawanan perampok itu membawa senjata tajam jenis golok dan senjata api laras panjang.

”Mereka mengacung-acungkan senjata itu ke arah pemilik rumah. Tanpa mendapat perlawanan, perampok itu membawa uang tunai Rp100 juta, perhiasan senilai Rp75 juta, enam buah ponsel, dan 17 buah jam tangan,” kata Kasi Trantib Kecamatan Kalijambe, Agus Subagyo, saat ditemui wartawan di rumah korban.

Pemilik rumah enggan memberikan keterangan kepada wartawan. Demikian pula anak dan saudara korban yang datang ke lokasi. ”Maaf Bapak masih shock. Dia sedang istirahat dan tak bisa diganggu. Silakan datang ke kantor polisi karena kami sudah memberikan keterangan kepada polisi,” ujar salah satu anak korban yang keberatan disebutkan namanya sambil berlalu meninggalkan wartawan.

Menanggapi hal itu, Kapolres Sragen AKBP Cahyo Widiarso, mengaku sudah membentuk tim penyelidikan dan penyidikan untuk mengungkap identitas pelaku perampokan itu. Menurutnya, kerugian yang dialami korban diperkirakan mencapai Rp210 juta. Dia belum memastikan jenis senjata yang dipakai para perampok untuk menjalankan aksinya.

”Kejadiannya masih pagi buta, belum jelas apa jenis senjata itu. Yang jelas, mereka bawa golok. Mereka membawa kabur harta itu namun tidak melukai korban,” papar Kapolres saat dihubungi Solopos.com melalui sambungan telepon.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya