SOLOPOS.COM - Kondisi rumah Eni Jamilah, 38, yang berada di tepi jalan raya Masaran-Gemolong Desa Karanganyar, Plupuh acak-acakan seusai aksi perampokan yang terjadi, Senin (26/5/2014) pagi. Aksi perampokan tersebut diwarnai penyekapan terhadap penghuni rumah serta para pekerja. (Taufiq Sidik/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SRAGEN–Penyelidikan kasus perampokan juragan beras asal Desa Karanganyar, Plupuh, Sragen, Eni Jamilah, 38, yang terjadi Senin (26/5/2014) lalu, masih buram alias belum ada titik terang.

Polisi belum menemukan petunjuk berarti untuk mengungkap kasus tersebut. Informasi tersebut diperoleh wartawan dari Kasatreskrim Polres Sragen, AKP Yohanes Triyatno, Senin (2/6).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut dia, polisi tidak mendapatkan informasi berarti dari para korban perampokan. “Sketsa wajah tidak bisa dibuat karena para korban ditutup matanya. Karena panik dan ketakutan, para korban juga tidak sempat mengingat logat bicara para perampok,” terang dia.

Namun Yohanes menyatakan mulai berkoordinasi dengan Polda Jawa Timur (Jatim) dan Jawa Tengah (Jateng) untuk melacak para pelaku. Langkah tersebut dilakukan untuk mengantisipasi pelaku berasal dari luar Sragen dan Jateng. “Penyelidikan lintas provinsi,” kata dia.

Sindikat Perampok

Ditanya wartawan apakah pelaku sindikat perampok lintas provinsi, Yohanes tidak bisa memastikan. Selain berkoordinasi dengan Polda Jatim dan Jabar, polisi terus mendalami data para pelaku kejahatan yang bertipikal mirip dengan aksi perampokan di Plupuh.

Disinggung barang bukti lima celurit, Kasatreskrim menyatakan tidak bisa serta merta dijadikan acuan. Maksudnya, dia menjelaskan, pelaku belum tentu berjumlah lima orang atau lebih dari lima. “Pelaku profesional atau tidak juga tidak bisa disimpulkan dari itu,” tandas dia.

Ihwal mobil Pajero Sport dan truk yang dibawa lari pelaku, menurut Yohanes juga sulit dilacak. Sebab, dia menjelaskan, mobil tersebut sangat mudah dikamuflasekan di jalanan. Apalagi praktik di lapangan, petugas sulit fokus pada satu atau beberapa kendaraan saja.

Apalagi kemungkinan besar pelaku sudah mengganti pelat nomor kendaraan tersebut. Namun polisi sudah menyebar daftar pencarian barang kepada jajaran kepolisian di luar Sragen. “Kalau pelat nomor kendaraan belum diganti pasti sudah berhasil di tangkap,” sambung dia.

Di sisi lain Kasatreskrim menyayangkan sangat terlambatnya laporan terjadinya perampokan di Plupuh kepada polisi. Berdasarkan catatan polisi, perampokan terjadi sekitar pukul 01.00 WIB. Namun polisi baru mendapatkan laporan sekitar pukul 05.00 WIB.

Situasi tersebut membuat pelaku dimungkinkan sudah melarikan diri hingga jauh. Tapi Yohanes optimistis mampu membekuk para perampok tersebut. Sedangkan Kapolres Sragen, AKBP Dhani Hernano mengimbau pengusaha memasang CCTV di tempat usaha mereka.

Tidak hanya itu, peranti CCTV harus rutin dicek sehingga selalu berfungsi dengan baik. Imbauan tersebut disampaikan Kapolres mengingat gagalnya CCTV di rumah korban perampokan di Karanganyar merekam gambar aksi perampokan. “Pastikan CCTV berfungsi,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya