PERAMPOKAN SOLO : Karavan FM Dirampok, Satpam Sempat Dicekik, Rampok Bawa Rp210.000

Perampokan Solo terjadi di stasiun radio. Kantor radioa Karavan FM, kemarin siang dirampok

Solopos.com, SOLO – Aksi perampokan terjadi di Kantor Karavan 107,3 FM-Jimbaran 90,1 FM di Jl. W. Monginsidi No. 56, Margorejo, Banjarsari, Rabu (7/1/2015) pukul 11.30 WIB. Kendati gagal menggasak laptop yang disimpan di ruang administrasi di kantor, duo perampok yang diduga membawa senjata tajam (Sajam) tersebut sempat mencekik dan mengancam ingin membunuh petugas Satpam sebelum akhirnya hanya menggondol uang milik kantor senilai Rp210.000.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Informasi yang dihimpun Solopos.com di lapangan, duo perampok diduga sengaja melancarkan aksinya di tengah hari lantaran kondisi kantor relatif sepi. Saat siang hari, sejumlah karyawan Karavan FM sering kali menuju ke ruang belakang untuk santap siang.

Waktu kejadian, di ruang on air di bagian depan hanya ada seorang penyiar radio, Triyana. Ruang penyiar dengan ruang belakang yang biasa digunakan untuk makan berjarak sekitar 5-10 meter. Di antara kedua ruang tersebut terdapat ruang administrasi.

Setelah memarkir sepeda motor Honda Supra warna biru di halaman parkir depan, duo perampok itu langsung menuju ke ruang penyiar radio. Di depan pintu ruang penyiar radio, keduanya berbagi tugas.

Seorang perampok berperawakan sedang, kulit hitam, tidak terlalu tinggi untuk ukuran orang Indonesia, memakai topi, dan berkacamata hitam masuk ke ruang penyiar radio menemui Triyana. Perampok ini disinyalir membawa Sajam.

Pasang Iklan

Perampok berkulit hitam ini berpura-pura ingin memasang iklan kepada Triyana. Perampok ini sempat bertindak tidak sopan, yakni memegang bahu Triyana. Akibat ulah perampok itu, Triyana sempat ketakutan.

Sedangkan, perampok lainnya yang memiliki ciri-ciri bertubuh kekar, kulit putih, tinggi, baju kotak-kotak, dan bergaya parlente bertugas mengacak-acak ruang administrasi.

Di ruang tersebut, perampok ini mendapatkan sebuah laptop yang ditaruh di meja staf administrasi, Kristiana. Selain mendapatkan laptop, perampok berbaju kotak-kotak ini juga menyikat uang milik kantor senilai Rp210.000.

Sial menghampiri perampok bertubuh kekar itu. Sewaktu dirinya ingin meninggalkan ruang administrasi, aksinya tepergok petugas Satpam Karavan FM bernama Suharman. Perampok bergaya parlente ini bergegas ingin meninggalkan ruangan dengan membawa laptop. Tapi, aksinya sempat dihentikan Suharman. Antara Suharman dengan perampok terlibat aksi tarik-menarik laptop.

Tak berselang lama, perampok yang berada di ruangan penyiar radio keluar. Sempat terjadi perkelahian antara Suharman dengan dua perampok. Suharman sempat dicekik oleh salah satu perampok dan diancam akan dibunuh.

Setelah itu, keduanya berlari meninggalkan Suharman dengan mengendarai Honda Supra.

“Saat beraksi, kedua perampok menggunakan bahasa Indonesia dengan sangat lancar. Setelah kejadian itu, kami langsung lapor ke polisi. Hingga sore ini [kemarin], beberapa teman yang mengetahui kejadian perampokan masih diperiksa di Mapolsek Banjarsari,” kata Program Direktur Karavan FM-Jimbaran FM, Renna Audrya, saat ditemui wartawan seusai kejadian.

Renna mengakui kantornya yang  memiliki tembok sekitar lima meter itu sering menjadi incaran pelaku kejahatan beberapa bulan terakhir. Sepanjang tahun 2014, telah terjadi aksi pencurian sebanyak empat kali.

“Barang yang sering hilang, di antaranya sepeda [diparkir di halaman depan kantor]. Di kantor ini, tidak dipasang kamera Closed Circuit Television (CCTV),” katanya.

Terpisah, petugas Satreskrim Polsek Banjarsari mengaku masih memintai keterangan secara intensif sejumlah karyawan Karavan FM-Jimbaran FM. Pemeriksaan berlangsung tertutup.

“Itu bukan perampokan, tapi pencurian biasa. Ini saksi-saksinya masih dimintai keterangan,” kata Kanitreskrim Polsek Banjarsari, AKP Supardi, mewakili Kapolsek Banjarsari, Kompol I Ketut Raman.