SOLOPOS.COM - Anggota Satreskrim Polrestabes Semarang saat memerankan korban perampokan sekaligus pembunuhan sopir taksi online di Perum Cendana Raya, Sambiroto, Tembalang, Semarang, Jumat (26/1/2018). (JIBI/Semarangpos.com/Imam Yuda S.)

Perampokan sekaligus pembunuhan terhadap sopir taksi online di Semarang dilakukan dua tersangka yang masih pelajar.

Semarangpos.com, SEMARANG – Aparat Polrestabes Semarang menggelar rekonstruksi kasus perampokan yang disertai pembunuhan terhadap sopir taksi online, Jumat (26/1/2018). Dalam rekonstruksi itu, kedua tersangka yang masih berstatus pelajar, IBR, 16 dan DIR, 15, memperlihatkan cara menghabisi korban dalam 28 adegan di tiga lokasi.

Promosi Oleh-oleh Keripik Tempe Rohani Malang Sukses Berkembang Berkat Pinjaman BRI

Lokasi pertama dalam rekonstruksi itu digelar di Jl. Lemah Gempal, tempat kedua tersangka memesan taksi online yang dikendarai korban, Deni Setiawan, 38, warga Kampung Margorejo Timur RT 009/RW 005, Kemijen, Semarang Timur. Kemudian, rekonstruksi bagian kedua digelar di Perum Bukit Cendana 2, Jl. Cendana Selatan IV RT 003/RW 009, Sambiroto, Tembalang, Semarang.

Di tempat itu, kedua tersangka memperagakan adegan menghabisi nyawa korban. Korban dibunuh dengan cara digorok lehernya saat tengah menyetir.

Adegan tersangka menggorok leher korban itu dilakukan oleh tersangka IBR. Tersangka menggorok leher korban pada adegan ke-11. Ia menggorok leher korban dengan menggunakan pisau yang dipegang dengan dua tangan.

Sementara pada adegan ke-12, korban yang diperankan seorang anggota Satreskrim Polrestabes Semarang, terlihat meronta. Dalam adegan ke-13 hingga ke-20, tersangka juga memperlihatkan cara menyingkirkan korban dari mobil dan membuang ke jalan.

Lokasi tempat tersangka membuang mayat korban di kompleks Perumahan Bukit Cendana itu hingga saat masih terlihat bekas ceceran darah korban yang oleh warga setempat ditutup dengan pasir. Kendati demikian, bau anyir masih tercium di lokasi tempat tersangka membuang mayat korban itu.

Rekonstruksi yang berjalan sekitar 30 menit itu turut disaksikan oleh puluhan warga sekitar. Adegan itu kebanyakan diperankan oleh IBR datang dengan mengenakan sebo warna hitam. Sementara, tersangka DIR yang juga mengenakan sebo terlihat lebih banyak duduk terdiam di samping sopir atau korban.

Kasatreskrim Polrestabes Semarang, AKBP Fahmi Arifrianto, mengatakan IBR memang menjadi aktor utama dalam aksi kejahatan itu. “Kalau dilihat dari rekonstruksinya tersangka I [IBR] memang berperan sentral. Kemungkinan, mereka membutuhkan waktu sekitar 5-7 menit untuk menghabisi korban,” ujar Fahmi saat dijumpai wartawan di sela rekonstruksi di Perum Cendana Raya.

Selepas dari lokasi pembunuhan, rekonstruksi dilanjutkan ke Sungai Kanal Banjir Barat atau yang populer disebut Sungai Banjir Kanal Barat (BKB) tempat tersangka membuang sejumlah barang bukti, termasuk handphone milik korban.

Perampokan yang disertai pembunuhan terhadap sopir taksi online itu dilakukan kedua tersangka pada Sabtu (20/1/2018) malam. Kedua tersangka diringkus aparat kepolisian pada Senin (22/1/2018).

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya