SOLOPOS.COM - Istri sopir taksi online yang menjadi korban perampokan sekaligus pembunuhan, Nur Aini (berbaju hitam di tengah) coba ditenangkan oleh dua wanita polisi saat rekonstruksi pembunuhan di Perum Cendana Raya, Sambiroto, Tembalang, Jumat (26/1/2018). (JIBI/Semarangpos.com/Imam Yuda S.)

Perampokan yang disertai pembunuhan terhadap sopir taksi online di Semarang, adegannya diperagakan tersangka.

Semarangpos.com, SEMARANG – Nur Aini tak kuasa memperlihatkan kesedihannya. Perempuan berjilbab itu menangis sekencang-kencangnya saat melihat rekonstruksi perampokan dan pembunuhan  sopir taksi online yang diperagakan dua tersangka, IBR dan DIR, di Perumahan Cendana Raya, Tembalang, Semarang, Jumat (26/1/2018).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Perempuan yang berusia sekitar 35 tahun itu juga terlihat histeris. Bahkan, ia sempat pingsan saat rekonstruksi digelar hingga harus dipapah dua wanita polisi atau polwan yang berada di lokasi itu.

Nur Aini memang berhak menunjukkan kesedihannya. Hal itu tak lain karena sopir taksi online yang menjadi korban kekejaman tersangka, Deni Setiawan, 38, warga warga Kampung Margorejo Timur RT 009/RW 005, Kemijen, Semarang Timur, adalah suaminya.

Deni dibunuh dan mobil Grand Livina yang dikendarai dirampas dua tersangka yang masih berstatus pelajar di sebuah sekolah menengah kejuruan negeri (SMKN) di Semarang pada Sabtu (20/1/2018).

Kejadian itu pun membuat Aini shock. Ia tak menyangka hidup orang yang dicintainya akan berakhir dengan tragis. Terlebih lagi, mereka baru saja dikarunia anak pertama yang baru berusia sekitar dua bulan.

Rekonstruksi perampokan yang disertai pembunuhan terhadap sopir taksi online itu digelar dalam 28 adegan dengan lokasi di tiga tempat yang berbeda. Lokasi pertama digelar di Jl. Lemah Gempal, rumah sekaligus tempat tersangka IBR memesan taksi online yang dikendarai Deni.

Sementara, lokasi kedua rekonstruksi digelar di Perumahan Cendana Raya, tempat tersangka menghabisi nyawa dan membuang mayat korban. Sedangkan, lokasi ketiga digelar di Jl. HOS Cokroaminoto, tempat korban meletakan mobil Grand Livina milik korban.

Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasatreskrim) Polrestabes Semarang, AKBP Fahmi Arifrianto, menyebutkan ada 28 adegan yang diperagakan tersangka dalam rekonstruksi itu. Kebanyakan adegan diperankan oleh IBR yang merupakan aktor utama dalam aksi kejahatan itu.

“Kalau dilihat rekonstruksinya, tersangka I [IBR] yang berperan sentral,” ujar Fahmi di sela rekonstruksi.

Rekonstruksi perampokan sekaligus pembunuhan terhadap sopir taksi online itu juga turut disaksikan warga sekitar lokasi. Warga bahkan meneriakan suaru ‘Huuuu’ kepada para tersangka seusai memperagakan adegan pembunuhan.

“Jujur, kami marah dengan tersangka. Memang keduanya masih berada di bawah umur [remaja], tapi perbuatannya sangat kejam. Apalagi, korban memiliki bayi yang baru berusia dua bulan. Mayatnya juga dibuang di lingkungan kami,” ujar seorang warga Perum Cendana Raya, Sugeng, saat berbincang dengan Semarangpos.com.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya