SOLOPOS.COM - Ngatimo Widi Utomo, 40, warga Mangkurejo, Socokangsi, Jatinom, menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Islam (RSI) Klaten, Sabtu (19/9/2015). Juragan sapi tersebut menjadi korban perampokan di jembatan Nglenguk, Socokangsi, Jatinom. (Istimewa/JIBI/Solopos)

Perampokan Klaten, aksi terjadi di jembatan Ngleguk, Jatinom.

Solopos.com, KLATEN–Aksi perampokan terjadi di jembatan Nglenguk, Jatinom, Sabtu (19/9/2015). Duo perampok berhasil menggasak uang senilai Rp50 juta setelah menembak lima kali ke arah kaki juragan sapi, Ngatimo Widi Utomo, 40, warga Mangkurejo, Socokangsi, Jatinom.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Data yang dihimpun Solopos.com, Ngatimo semula menjual empat pedet alias anak sapi di Pasar Hewan Jatinom. Rampung menjual keempat pedetnya, Ngatimo pulang ke rumahnya mengendarai Yamaha Vixion sambil membawa garam untuk komboran sapi.

Tanpa sepengetahuan Ngatimo, juragan sapi itu dikuntit duo perampok dari arah belakang. Duo perampok berboncengan mengendarai Honda Vario tanpa berpelat nomor dan berhelm cakil. Sampai di jembatan Nglenguk, Socokangsi, Jatinom, duo perapok memepet korban. Korban sempat terjatuh dan dikeroyok duo perampok. Korban berhasil melarikan diri dari kepungan duo perampok. Sewaktu melarikan diri, salah satu perampok sempat mengeluarkan lima tembakan. Dua di antaranya mengarah ke korban perampokan.
Akibat terkena tembakan itu, korban tersungkur di jalan.
Setelah melihat korbannya tak berdaya, duo perampok menggasak tas pinggang milik korban yang berisi uang senilai Rp50 juta.
Sukses mengambil uang korban, duo perampok melarikan diri.
Sementara, korban perampokan harus menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Islam (RSI) Klaten lantaran tertembak di bagian paha kiri dan siku kanan mengalami luka lecet .

“Jarak lokasi kejadian [jembatan Nglenguk] dengan Pasar Jatinom kurang lebih 10 kilometer. Jarak lokasi kejadian dengan rumah korban sekitar 2,5 kilometer. Ini kejadian kali pertama dan semoga kali terakhir di Jatinom,” kata Kapolsek Jatinom, AKP Kamiran, mewakili Kapolres Klaten, AKBP Langgeng Purnomo, kepada Solopos.com, Sabtu.

Penyelidikan kasus ini melibatkan jajaran Polsek Jatinom, Polres Klaten, dan Polda Jateng.
“Kemungkinan besar, para pelaku sudah menggambar korban [mengetahui aktivitas korban yang menjual pedet dan mengantongi uang banyak saat pulang ke rumah]. Saat ini masih dalam penyelidikan,” kata Kapolres Klaten, Kompol Hendri Yulianto, mewakili Kapolres Klaten, AKBP Langgeng Purnomo.

Istri korban, Sri Sunarsih, mengatakan suaminya memang terbiasa menjual sapi di pasar seorang diri. Hal ini sudah dilakoni suaminya selama puluhan tahun.

“Biasanya sendirian [saat jual sapi]. Sebelum pulang, memang sempat membeli garam untuk mengombor sapi. Setahu saya, suami saya juga tidak punya musuh,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya