SOLOPOS.COM - Kasat Reskrim Polres Jepara AKP Suharta menunjukkan sarung tangan serta palu yang digunakan kawanan perampok untuk merampok rumah pemilik toko tekstil di Desa Bandungrejo, Kecamatan Kalinyamatan, Jepara, Jateng, Selasa (9/1/2018). (JIBI/Solopos/Antara/Akhmad Nazaruddin Lathif)

Perampokan yang menyesar rumah pemilik toko tekstil di Jepara sulit diungkap karena pelakunya berpenutup muka.

Semarangpos.com, JEPARA — Kawanan perampok beraksi di rumah sekaligus toko tekstil di Desa Bandungrejo, Kecamatan Kalinyamatan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Selasa (9/1/2018). Setelah menyekap tujuh korbannya, para perampokan di Jepara itu leluasa mengambil perhiasan serta uang puluhan juta rupiah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Korban perampokan yang juga pemilik toko tekstil, Junaidi, memaparkan peristiwa perampokan di rumahnya  itu terjadi Selasa dini hari, sekitar pukul 02.00 WIB. Ia mengaku, sempat ditodong pistol dan dipukul menggunakan palu. Jumlah pelaku perampokan itu, sambung dia, diperkirakan enam orang. Para pelaku itu mengenakan penutup muka sehingga sulit dikenali.

Sementara itu, Faizin, penjaga rumah mengungkapkan, sebelum terjadi perampokan itu, dirinya mendengar suara kendaraan yang mondar-mandir di gerbang samping rumah. Karena curiga, dia meminta, kawannya, Jumadi, memeriksa dan ternyata ada sebuah mobil berwarna hitam yang di dalamnya terdapat enam penumpang yang turun dengan mengenakan cadar dan menodongkan pistol ke arah Jumadi dan kemudian mengikatnya.

“Mengetahui Jumadi tidak kembali, ternyata Jumadi sudah terikat. Kemudian pelaku menodongkan senjata kepada saya dan mengancam,” ujarnya.

Ia mengaku sempat kabur dan bersembunyi di toilet, namun ditemukan oleh para pelaku perampokan terhadap rumah bos toko tekstil di Jepara itu kemudian ikut diikat. Setelah mengikat Jumadi dan Faizin, kawanan perampok tersebut juga mengikat pembantu rumah bernama Wahyudi.

Kawanan perampok juga masuk ke rumah utama majikan mereka yang juga berdekatan dengan tokonya. “Mereka meminta Jumadi membangunkan majikan yang bernama Junaidi yang sedang tidur di gudang,” ujarnya.

Begitu bangun, kata dia, kawanan perampok meminta majikannya menunjukan lokasi hartanya disimpan. Padahal, sambungnya, kawanan perampok sudah mengambil uang tunai Rp45 juta dari gudang.

Di dalam rumah majikan, katanya, istri Junaidi yang bernama Muawanah dan ketiga anaknya juga ikut diikat kedua tangan dan kakinya, sedangkan anaknya yang masih kecil tidak ikut diikat. Di rumah majikan, lanjutnya, perampok mengambil perhiasan emas, sedangkan dirinya bersama teman dan keluarga majikannya diikat di ruang tamu yang dijaga kawanan perampok yang bersenjata.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Jepara AKP Suharta mengungkapkan, total kerugian yang dialami korban mencapai Rp600 juta. Kawanan perampok tersebut, diperkirakan melakukan aksi mereka Selasa pukul 02.15 WIB, kemudian meninggalkan rumah dengan barang-barang berharga sekitar 45 menit kemudian.

Saat ini, lanjut dia, kasus tersebut masih dalam proses penyelidikan petugas, termasuk untuk memastikan benar tidaknya pelaku membawa pistol. Dalam penyelidikan sementara, petugas mengamankan sekitar 60 lembar surat emas.

Diakuinya pula, sesuai keterangan pemilik rumah, para pelaku perampokan di Jepara itu mengenakan penutup muka, sehingga sulit dikenali para korban. Kondisi itu tentu menyulitkan identifikasi mereka.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya