SOLOPOS.COM - Ilustrasi penggelapan sepeda motor (JIBI/Solopos/Dok.)

Begal beraksi di Waduk Bade, Boyolali, menodong sepasang muda-mudi pakai celurit.

Solopos.com, BOYOLALI — Aksi begal menggegerkan warga di wilayah Kecamatan Klego, Boyolali, Selasa (16/1/2018) malam. Sepasang mudi-mudi yang sedang asyik berduaan di tepian Waduk Bade, Klego, tiba-tiba ditodong celurit oleh dua begal lalu sepeda motor mereka dirampas.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Rabu (17/1/2018), aksi kejahatan itu terjadi Selasa (16/1/2018) malam sekitar pukul 20.00 WIB. Kejadian bermula saat Adi Kurniawan, 23, melepas lelah di Waduk Bade sepulang kerja. Saat itu, pemuda asal RT 006/RW 004 Dukuh Sentul, Desa Keyongan, Nogosari, itu ditemani seorang perempuan yang diduga kekasihnya.

Tiba-tiba ada dua orang dari kejauhan datang naik sepeda motor mendekatinya. Pemuda yang sehari-hari bekerja di Pabrik Eco Smart, Klego, itu sama sekali tak curiga dengan kedatangan dua orang itu. Selain tak terkesan bertampang begal, salah satu dari mereka juga perempuan.

Ekspedisi Mudik 2024

“Dua orang begal itu lantas pura-pura bertanya kepada korban arah jalan ke Gemolong, Sragen. Tak disangka, begal pria langsung mengeluarkan celurit dan mengalungkannya ke leher korban,” ujar pendamping korban dari Ormas Pemuda Pancasila (PP), Susanto, kepada Solopos.com, Rabu.

Merasa nyawanya terancam, Adi Kurniawan tak berani melawan. Bahkan, saat begal merampas sepeda motor Adi, tak ada perlawanan sama sekali. Adi hanya bisa pasrah saat kedua begal itu kabur membawa sepeda motor merek Honda Beat warna hitam berpelat AD 2754 AJD miliknya.

“Setelah begal kabur, korban melapor ke Polsek Klego didampingi Pemuda Pancasila. Untung korban selamat,” jelasnya.

Saat ini, lanjut Susanto, PP mendampangi Adi dan menggali informasi terkait ciri-ciri pelaku guna membantu aparat kepolisian menangkap pelaku. PP sudah kali kesekian menerima keluhan terkait aksi kejahatan di Waduk Klego di malam hari, dari yang mabuk-mabukan hingga pacaran.

Kapolsek Klego, AKP Nur Kholis, enggan memberikan keterangan terkait insiden tersebut. Saat ditanya upaya yang dilakukan Polsek untuk mencegah terjadinya kasus serupa, ia mengaku sudah sering menggelar patroli rutin di Waduk Klego.

“Mereka ini kucing-kucingan dengan polisi. Saat anggota kami patroli, lokasi aman tak ada pacaran dan mabuk-mabukkan. Tapi, begitu kami pergi, ada lagi,” jelasnya.

Nur Kholis berjanji bakal menggerakkan pengamanan swakarsa. Tak hanya kepolisian, namun masyarakat di sekitar Waduk Klego, jajaran TNI dari Koramil, Linmas, serta satuan polisi pamong praja (Satpol PP) juga akan dilibatkan dalam menjaga kantibmas di kawasan Waduk Klego.

Salah satu warga Desa Bade, Klego, Joko Sutedjo, mengaku sangat resah dengan adanya orang yang mabuk-mabukan di kawasan Waduk. Menurut Joko, Waduk Klego adalah objek wisata sekaligus prasarana pertanian yang sudah selayaknya dijaga dan dilestarikan.

“Jangan disalahgunakan. Tanah orang tua kami dulu dikorbankan untuk pembuatan waduk ini, sekarang malah banyak muda-mudi mabuk-mabukan,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya