SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Ilustrasi (Dok/JIBI/SOLOPOS)

WONOGIRI–Upaya anggota reskrim Polres Wonogiri dan Polsek Eromoko memburu pelaku pencurian dengan kekerasan (curas) membuahkan hasil. Tersangka DK, 15, pelajar yang tak lulus SMP warga Nglipar, Kabupaten Gunungkidul, DIY, Minggu (14/4/2013) menyerahkan diri ke Polsek Eromoko.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kapolsek Eromoko, AKP Sonhaji mewakili Kapolres Wonogiri, AKBP Tanti Septiyani ditemui Solopos.com di Mapolsek Eromoko, Minggu (14/4/2013), menyatakan, tersangka berikut barang bukti sudah dikirim ke Polres sekitar pukul 13.30 WIB.

“Ayah pelaku mengajak anaknya, DK menyerahkan diri ke polsek [Eromoko] sekitar pukul 12.15 WIB. Selain pelaku, sepeda motor milik korban Jundi alias Ajid juga dibawa, yakni Honda Revo bernopol AD 5869 FR.”

Barang bukti lain kecuali sepeda motor yang disita polisi adalah dua helm yakni milik korban dan pelaku, dua batu sebagai alat pemukul dan sebuah tas warna putih yang berisi batu.

“Diduga pelaku sudah merencanakan perampasan karena di dalam tas yang dibawa terdapat batu. Pemeriksaan sementara, motif pelaku melakukan perampasan adalah ingin memiliki sehingga dijerat pasal 365 KUHP.”

Informasi yang dihimpun Solopos.com di Eromoko, tersangka DK merampas sepeda motor tukang ojek bernama Jundi alias Ajid, 53. Peristiwa perampasan sepeda motor warga Patuk Kidul, Baturetno, Wonogiri terjadi Sabtu sekitar pukul 20.10 WIB.

Korban waktu itu bersedia mengantar korban setelah disepakat harga ojek senilai Rp40.000. Harga itu tergolong tinggi karena harga pasar hingga Dringo, Griwoyo antara Rp20.000 hingga Rp25.000.

Sementara itu, korban Ajid di Mapolsek Eromoko bercerita, menderita luka di bagian kaki sebelah kanan. Dia mengaku sempat menangkis batu yang dipukulkan kepada dirinya. Diceritakannya, dirinya kali pertama dipukul batu selepas Jembatan Mojosawit, perbatasan Des Minggarharjo, Kecamatan Eromoko dengan Desa Tawangharjo, Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri.

“Saya terjatuh dan kaki kanan terjepit sepeda motor sehingga sulit berlari. Pelaku mengambil batu yang lebih besar. Saya katakan kalau ingin sepeda motor silahkan tetapi tanpa disertai STNK harga jual rendah. Ini aku kasih STNK-nya. Sambil menunjukkan STNK saya memperpanjang jarak dengan maksud lari dan bersembunyi. Saya baru keluar dari persembunyian setelah mendengar suara sepeda motor saya dibawa pergi oleh pelaku.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya