SOLOPOS.COM - Warga menunjukkan aplikasi pantauan cuaca di Sukoharjo, Rabu (20/11/2021). (Solopos/Candra Putra Mantovani)

Solopos.com, SUKOHARJO — Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG Jateng mengingatkan warga agar waspada dan melakukan langkah mengantisipasi potensi cuaca ekstrem pada masa peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan.

BMKG menyebut saat ini sedang memasuki peralihan ke musim hujan sehingga diprediksi akan banyak terjadi fenomena angin kencang hingga puting beliung. Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com dari BMKG Jateng, berdasarkan prakiraan cuaca per Rabu (20/10/2021) Sukoharjo akan berpotensi cuaca ekstrem.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Akan terjadi hujan ringan hingga lebat dan angin kencang disertai kilat atau petir. Beberapa wilayah Sukoharjo yang berpotensi cuaca ekstrem antara lain Polokarto, Mojolaban, Grogol, Baki, Gatak, dan Kartasura.

Baca Juga: Beredar Info Solar Langka, Kapolres Sukoharjo Langsung Patroli ke SPBU

Kepala Data dan Informasi BMKG Ahmad Yani Semarang, Iis Widya Harmoko, mengatakan kondisi saat ini dikategorikan sudah memasuki pancaroba. BMKG Jateng mencatat pada masa peralihan musim ini wilayah Soloraya akan memasuki periode hujan yang rutin hingga musim penghujan berakhir.

“Saat ini sudah memasuki periode pancaroba. Jadi memang sudah waktunya memasuki masa curah hujan yang termasuk tinggi ditandai perubahan suhu yang drastis pada siang dibandingkan sore hari diikuti angin dingin,” jelasnya ketika dihubungi Solopos.com, Rabu (20/10/2021).

Iis mengatakan masyarakat perlu mewaspadai potensi bencana yang ditimbulkan saat pancaroba. Salah satunya adalah potensi angin kencang dan puting beliung. Menurutnya fenomena tersebut kerap terjadi saat masa musim pancaroba.

Baca Juga: Akomodasi Pekerja, DKK Sukoharjo Buka Vaksinasi Covid-19 Malam Hari

Memperbaiki Konstruksi Bangunan yang Rapuh

Menurutnya, angin dapat dikategorikan berpotensi bencana apabila sudah mencapai 20 km/jam. “Karena dipicu cuaca yang sangat panas pada siang hari kemudian sore hari ada angin dingin, jadi potensi terjadinya puting beliung sangat tinggi. Masyarakat harus mewaspadainya,” imbuhnya.

Mengantisipasi bencana saat peralihan musim tersebut, BMKG Jateng mengimbau masyarakat agar bersiap. Beberapa langkah yang disarankan antara lain mengecek dan memperbaiki konstruksi bangunan yang rapuh dan memangkas ranting pohon yang rimbun.

“Kami imbau masyarakat tetap waspada tapi jangan panik. Bisa mengantisipasi dengan melakukan langkah-langkah pencegahan untuk meminimalkan dampak yang diakibatkan,” terangnya.

Baca Juga: Marak Pinjol dan Arisan Ilegal, Polres Sukoharjo: Jangan Takut Melapor!

Terkait suhu pada siang hari, berdasarkan pantauan BMKG akan mencapai maksimal hingga 37 derajat Celsius. Masyarakat diimbau memperhatikan kondisi tubuh agar tidak dehidrasi.

“Untuk di Jateng secara menyeluruh belum pernah terjadi suhu mencapai 40 derajat Celsius. Maksimal masih 39 derajat Celsius, itu pun terjadi pada 2019,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya