SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, WONOGIRI</strong> — Jumlah siswa SMP/MTs yang <a title="UN Wonogiri: Nilai 100 Dihadiahi Uang Tunai" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180406/495/908442/un-wonogiri-nilai-100-dihadiahi-uang-tunai">meraih nilai 100</a> pada Ujian Nasional (UN) tahun ini tercatat hanya 59 siswa, turun drastis dibanding tahun lalu. Siswa tersebut dari 10 SMP negeri, dua SMP swasta, dan satu MTs negeri.</p><p>Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Wonogiri, Suwanto, saat ditemui Solopos.com di kantornya di Bulusulur, Kecamatan Wonogiri, Rabu (30/5/2018), mengatakan jumlah siswa peraih nilai UN 100 berkurang 83 siswa daripada 2017 yang saat itu tercatat 142 siswa.</p><p>Kondisi tersebut terjadi di banyak daerah, bahkan dalam skala nasional sebagaimana disampaikan Mendikbud, Muhadjir Effendy, belum lama ini. Hal itu dipengaruhi adanya soal<em> higher order thinking skills</em> (HOTS) yang baru diterapkan tahun ajaran 2017/2018 ini.</p><p>Soal yang mewarnai semua mata pelajaran (mapel)<a title="Tak Ada yang Bolos UN, Siswa SMK Wonogiri Lulus Semua" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180503/495/914105/tak-ada-yang-bolos-un-siswa-smk-wonogiri-lulus-semua"> UN</a>&nbsp;itu dinilai siswa sulit dikerjakan karena membutuhkan pemahaman atau pemikiran lebih tinggi daripada soal biasa. &ldquo;Soal HOTS disajikan dalam bentuk kalimat yang bertingkat-tingkat. Siswa harus jeli memahami isi soal. HOTS ini diterapkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan baru diterapkan pada tahun ajaran 2017/2018,&rdquo; kata Suwanto.</p><p>Dia memastikan hasil UN akan menjadi bahan evaluasi untuk memperbaiki hal-hal yang masih kurang. Para guru harus merespons kondisi ini lalu menemukan solusi terbaik agar siswa kelas IX mendatang dapat memahami soal HOTS secara utuh. Alhasil, mereka bisa mengerjakan lebih baik pada tahun ajaran 2018/2019.</p><p>Data yang diperoleh Solopos.com, ada 59 siswa dari total 13.624 siswa 143 SMP sederajat yang meraih nilai 100 pada UN 2018. Ke-59 siswa itu meliputi 54 siswa meraih nilai 100 untuk Mapel Matematika dan lima siswa Mapel Bahasa Indonesia.</p><p>Perinciannya, dari SMPN 1 Wonogiri ada 21 siswa (19 siswa peraih nilai 100 pada Mapel Matematika dan dua siswa pada Mapel Bahasa Indonesia), dari SMPN 1 Jatisrono ada 13 siswa (2 siswa meraih nilai UN 100 pada Mapel Bahasa Indonesia dan 11 siswa pada Mapel Matematika), dari SMPN 1 Purwantoro ada 9 siswa (semuanya meraih nilai 100 pada Mapel Matematika).</p><p>Suwanto melanjutkan sampai sekarang Disdikbud masih menunggu analisis nilai dari masing-masing sekolah sehingga belum mengetahui nilai rata-rata pada tataran siswa maupun sekolah. Disdikbud juga belum tahu tingkat kelulusan siswa lantaran sekolah belum melaporkan.</p><p>Dinas memberi batas waktu hingga Kamis (31/5/2018) bagi seluruh <a title="Pendidikan Wonogiri: Siswi Berprestasi Mahir Bahasa Jepang Tak Mampu Tebus Ijazah" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180524/495/918157/pendidikan-wonogiri-siswi-berprestasi-mahir-bahasa-jepang-tak-mampu-tebus-ijazah">sekolah </a>&nbsp;untuk melaporkan hasil analisis nilai dan tingkat kelulusan. Kepala SMPN 1 Wonogiri, Gino, bersyukur sekolah yang dipimpinnya menjadi sekolah dengan jumlah siswa peraih nilai UN 100 terbanyak.</p><p>Hal itu hasil kerja keras seluruh stakeholders sekolah melalui program penguatan ujian yang dilaksanakan selama enam bulan. Program direalisasikan dengan membuka les, simulasi UN Berbasis Komputer (UNBK), tryout, dan bedah standar kompetensi lulusan (SKL). (Ichsan Kolif Rahman)</p><p>&nbsp;</p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ekspedisi Mudik 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya