SOLOPOS.COM - Ilustrasi produk kerajinan tangan.(Solopos.com/Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SOLO – Perabotan rumah tangga karya pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) asal Soloraya batik laris manis diborong para buyer saat pameran Inacraft 2023 yang dihelat di Jakarta pada 1-5 Maret. Mereka tertarik membeli perabotan rumah tangga tersebut lantaran memiliki keunikan dan estetika tinggi.

Ajang pameran kerajinan tangan Inacraft yang menawarkan beragam produk kerajinan tangan hasil karya perajin di setiap daerah di Indonesia telah rampung. Sebanyak 52 usaha kecil dan menengah (UKM) kerajinan tangan dan batik asal Soloraya unjuk gigi dalam pameran tersebut. Ditambah beberapa stan produk kerajinan tangan dari organisasi perangkat daerah (OPD) di Pemkot Solo.

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

Ketua BPC Asephi Soloraya, Amin Suhudi Sutiman, mengatakan beragam produk perabotan rumah tangga paling laris diburu buyer yang datang ke lokasi pameran. Saking larisnya, produk perabotan rumah tangga itu habis diborong para buyer pada hari ketiga pameran.

“Pada hari pertama dan hari kedua sudah banyak buyer yang tertarik dan langsung membeli produk perabotan rumah tangga seperti cangkir, gelas, dan piring. Puncaknya laris manis pada hari ketiga,” kata dia, saat berbincang dengan Solopos.com, Selasa (7/2/2023).

Secara umum, menurut Amin, beragam produk kerajinan tangan UKM Soloraya sukses menarik buyer dari berbagai daerah. Bahkan, tak sedikit buyer yang berminat ingin memesan produk kerajinan tangan dan fesyen dalam jumlah cukup besar. Mereka sudah berkomunikasi dengan pelaku UKM saat ajang pameran.

Para pelaku UKM asal Soloraya bakal kembali unjuk gigi dalam pameran Inacraft pada Oktober. “Pameran Inacraft digelar dua kali dalam setahun. Oktober mendatang ada lagi pameran. Ada kemungkinan jumlah UKM yang ikut Inacraft pada Oktober bertambah. Kalau sekarang kan 52 UKM kerajinan tangan dan batik dari berbagai daerah di Soloraya,” ujar dia.

Menurut Amin, Inacraft 2023 menjadi pintu gerbang produk-produk kerajinan tangan dan batik masuk ke rantai pasar internasional. Tentunya, kualitas dan kapasitas produk dan akses pemasaran produk menjadi kunci utama untuk menembus pasar global.

Selama ini, para eksportir kerajinan tangan cenderung mengoptimalkan pasar domestik sejak munculnya pandemi Covid-19 pada 2020. “Konflik Rusia melawan Ukraina serta tekanan ekonomi di Eropa masih berdampak bagi para eksportir asal Tanah Air. Padahal, lini bisnis harus berjalan demi mendapatkan penghasilan,” papar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya