SOLOPOS.COM - RSUD Bung Karno Solo. (Surakarta.go.id)

Solopos.com, SOLO -- RSUD Bung Karno Solo bakal melayani pasien peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS Kesehatan mulai 1 Januari 2020.

BPJS Kesehatan Solo bersama UPT RSUD Bung Karno telah menandatangani kerja sama pelayanan kesehatan rujukan tingkat lanjutan bagi peserta program jaminan kesehatan, Senin (28/12/2020).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Lewat kerja sama tersebut, RSUD Bung Karno resmi menerima pasien BPJS mulai 1 Januari 2021. Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan RSUD di Kelurahan Mojo, Pasar Kliwon, itu dirintis sejak 2017 namun baru tahun depan bisa melayani BPJS.

Kaleidoskop Politik Solo 2020: Figur Cawali-Cawawali Bermunculan Berebut Restu Megawati

Keberadaan RSUD itu untuk menjawab banyaknya keluhan masyarakat menengah ke bawah. Mereka tidak mendapatkan tempat tidur RS sesuai kelasnya.

“Pekerja yang upahnya kurang dari Rp4 juta butuh bed kelas II-III. Pembangunan RSUD Bung Karno merupakan semangat kami mewujudkan universal health coverage [UHC] lewat pelayanan kesehatan yang baik. Setelah melalui beberapa assesment dengan BPJS Kesehatan, akhirnya kami lolos,” katanya, Senin.

Ning, panggilan akrabnya, mengatakan RSUD Bung Karno Solo resmi beroperasi pada Februari lalu namun belum melayani pasien BPJS karena belum terakreditasi.

5 Warga Solo Meninggal Terpapar Covid-19, Kasus Positif Tambah 53 Orang

Akreditasi

Manajemen akhirnya mengebut syarat akreditasi yang terdiri 16 kelompok kerja (pokja) Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS).

Setelah hampir 10 bulan beroperasi, RSUD berkapasitas 200 ranjang untuk rawat inap itu akhirnya sukses menggandeng kerja sama dengan BPJS Kesehatan.

“Kalau tidak berjuang namanya bukan RSUD Bung Karno. Liku-liku perjalanan awal 2020 memang sudah sesuai skenario. Kalau tidak begitu nanti kami akan terlena,” ucapnya.

Satu Pegawai Meninggal Positif Covid-19, Operasional Puskesmas Gajahan Solo Ditutup

Direktur RSUD Bung Karno Solo, Wahyu Indianto, mengatakan bakal terus mengembangkan potensi yang ada. Salah satunya wacana pengembangan menjadi RS pusat layanan kesehatan tradisional, meski tetap layanan pasien umum.

Deputi Direksi Wilayah Jawa Tengah dan DIY BPJS Kesehatan, Dwi Martiningsih, mengatakan kerja sama dengan RSUD Bung Karno Solo mendukung program UHC.

“Berdasarkan denominator baru yang dihitung dari jumlah penduduk semester 1 2020, data terakhir UHC Kota Solo turun dari 95%. Seluruh daerah Jawa Tengah, angka UHC-nya juga turun karena perubahan itu,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya