SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Balap kursi roda (ilustrasi/dokumen)

Balap kursi roda (ilustrasi/dokumen)

Promosi Tragedi Simon dan Asa Shin Tae-yong di Piala Asia 2023

Solopos.com, SOLO— Kontingen Solo memborong lima medali emas dari cabang atletik pada hari perdana penyelenggaraan Pekan Paralimpik Provinsi (Peparprov) Jateng di Stadion Sriwedari, Solo, Senin (25/11).

Masing-masing medali emas itu disumbangkan Suwondo di nomor tolak peluru F12, Doni Yulianto di nomor 200 meter T53, Haryanto di nomor tolak peluru F20, Bambang Wahono di nomor lari 5.000 meter T46 dan Lailatul Qadar di nomor lari 200 meter T20. Selain itu, Solo juga meraup satu medali perak dan lima medali perunggu di cabang ini.

“Sejak awal saya optimistis bisa meraih medali emas kembali,” beber Bambang Wahono saat ditemui wartawan setelah menerima medali emas di nomor lari 5.000 meter T46.
Di nomor lari 5.000 meter T46 (tuna daksa tangan) memang nyaris tidak ada kejutan berarti. Bambang yang menyandang juara bertahan kembali tampil dominan ketika mengitari trek lari di Stadion Sriwedari.

Pelari difabel berusia 43 tahun tersebut finis tercepat dengan catatan waktu 20,30 menit. Dia unggul jauh dari Muhammat Aripin dari Magelang yang finis kedua dengan waktu 20, 50 menit dan Wiyadi yang menyabet medali perunggu dengan torehan waktu 23,03 menit.

“Saya sebenarnya ingin pensiun karena usia saya sudah 43 tahun. Tapi masih saja sulit cari pengganti di jarak menengah. Sejak mengikuti kejuaraan pada 1986, saya lebih sering menang ketimbang kalah,” urai atlet yang mengantongi rekor pribadi 18,40 menit ketika turun pada Asian Paragames 2006 di Filipina itu.

Di Peparprov ini, Bambang sangat yakin masih kembali menyumbang medali bagi tuan rumah. Selain di sektor 5.000 meter T46, dia juga akan turun di kelas 1.500 meter T46 dan 800 meter T46, yang rencananya dipertandingan di Stadion Sriwedari, Selasa-Rabu (26-27/11).

Sementara itu, raupan medali yang direngkuh Solo dari cabang atletik masih unggul jauh dibandingkan Cilacap yang menyabet tiga emas dan dua perak. Adapun Karanganyar hanya mengoleksi dua emas, dua perak dan dua perunggu. Sedangkan Wonogiri baru meraih satu emas, satu perak dan dua perunggu.

Sebanyak 29 nomor dari 183 nomor di cabang atletik telah dipertandingkan di hari perdana Peparprov. Menurut koordinator cabang atletik di Peparprov Jateng 2013, Waluyo, masih ada empat sesi lagi yang mesti dimainkan.

“Sejauh ini belum ada ada rekor nasional yang pecah. Kalau untuk rekor Peparprov sendiri belum bisa terdeteksi, karena kami baru benar-benar mengumpulkan data mulai Peparprov kali ini. Untuk lalu [Peparprov Jateng I pada 2009] kami akui belum bisa kami data, karena masih percobaan,” beber Waluyo. (Hanifah Kusumastuti/JIBI)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya