SOLOPOS.COM - Para atlet National Paralympic Committe (NPC) Jawa Tengah asal Solo saat pelepasan jelang Peparnas 2012 di Balaikota Solo, Selasa (2/10/2012). Atlet NPC Jateng tampil sebagai juara umum pada Peparnas 2012 di Riau dan baru saja menerima bonus yang totalnya senilai Rp6,1 miliar. dokJIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto

Peparnas 2016 akan mulai dipertandingkan.

Harianjogja.com, BANDUNG — Gelanggang Olahraga (GOR) Saparua akan menjadi tempat pertandingan voli duduk yang menjadi salah satu nomor pertandingan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XV/2016 Jabar.

Promosi Berteman dengan Merapi yang Tak Pernah Berhenti Bergemuruh

“Pertadingan voli duduk digelar di GOR Saparua, sebelumnya venue itu akan digunakan untuk laga judo PON XIX/2016,” kata Koordinator Pelaksana Pertandingan Voli Duduk Peparnas 2016 Jabar Apendi di Bandung, Rabu (22/6/2016).

Ekspedisi Mudik 2024

Ia menyebutkan lapangan voli duduk untuk pertandingan akan di atur dua minggu sebelum pertandingan dimulai. Cabang voli duduk merupakan yang kedua kalinya dipertandingkan pada ajang Peparnas.

Rencananya pertandingan cabang voli duduk Peparnas akan 16 – 22 Oktober 2016 dengan format setengah kompetisi, dengan merebutkan dua set medali putra dan putri.

Apendi mengatakan, persiapan mengatur lapang akan dioptimisasi setelah pertandingan judo di venue itu selesai “Karena sebelumnya ada pertadingan PON, jadi kami tidak mungkin mengatur netnya langsung, setelah selesai kami langsung persiapkan lapangan,” kata Apendi.

Menurut dia pengaturan lapang keseluruhan akan selesai dalam waktu dua hari, saat ini area luar GOR Saparua masih dalam tahap perbaikan seperti tempat parkir dan taman serta ada beberapa fasilitas belum tersedia.

“GOR sudah bisa digunakan, tetapi fasilitas untuk disabilitas belum terpenuhi atau terpasang seperti kursi roda dan lebar pintu toilet, dilokasi luar pun masih ada yang bekerja,” katanya.

Sementara itu Apendi menyebut, untuk Sumber Daya Manusia (SDM), akan dipersiapkan 109 panitia termasuk wasit dan petugas lapangan. dan beberapa diantaranya sudah berlisensi internasional.

“Menjelang pertandingan beberapa wasit akan diberi pembekalan dulu, seperti teknis dan penataran, karena sebagian adalah wasit voli nondisabilitas,” katanya.

Apendi mengatakan, peraturan voli duduk (tunadaksa) ada perbedaan yakni, saat melakukan servis, peraturan pertandingan mengacu pada World Organization Volleyball for Disabled (WOVD).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya